Suara.com - Politisi Partai Golkar, Satya W Yudha meyakini program Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) melalui 'kartu saktinya', dalam rangka mengantisipasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tidak akan berhasil. Dia menilai kartu tersebut menimbulkan potensi konflik, karena adanya masyarakat yang tidak menerima program tersebut.
"Saya tidak yakin program Jokowi berhasil, ini perlu digarisbawahi. Proses pengelompokkan di masyarakat akan menimbulkan konflik," kata Satya dalam diskusi bertajuk 'Menguji Kartu Sakti' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Menurutnya, asal mulanya "Magic Cards" sang Presiden diawali adanya ketidakcermatan dalam program pemerintah sebelumnya. Karena itu, dia menyarankan agar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menemukan solusi dari program tersebut, dan melanjutkannya tanpa harus megeluarkan kartu Baru seperti sekarang ini.
"Katanya program pemerintah sebelumnya tidak tepat sasaran, kalau memang tidak tepat sasaran, ya bagaimana caranya untuk tepat sasaran langsung ke masyarakat. Jokowi seharusnya melanjutkannya dengan menggunakan teknologi canggih saat ini," tambahnya.
Seperti diketahui tiga kartu yang mejadi salah satu program handal Jokowi saat kampanye Pilpres lalu menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, khususnya Anggota DPR dari kubu Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut mereka dana yang membiayai program sang presiden tidak memiliki payung hukum jelas, dan dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap undang-undang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal