Suara.com - Salah satu alasan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta demo Basuki Tjahaja Purnama di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014), adalah lantaran tidak suka dengan gaya kepemimpinan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta itu.
Isu yang mereka angkat, di antaranya ketika Ahok ingin mengatur tempat pemotongan hewan qurban agar lebih rapi sekaligus mengurangi risiko datangnya masalah kesehatan. Tapi, kemudian mereka menilai Ahok melarang pemotongan hewan dilakukan di lingkungan masjid.
Gerakan Masyarakat Jakarta yang terdiri dari sejumlah ormas Betawi dan ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam, itu menuntut Ahok turun dari jabatannya.
"Tolak Ahok. Dia sombong," kata orator dengan pengeras suara di depan kantor DPRD.
Bagi Demonstran, Ahok tidak layak memimpin mereka. Itu sebabnya, mereka ingin melengserkan Ahok.
"Gua ga mau tahu, yang penting Ahok turun," kata orator.
Demonstran membawa berbagai atribut, seperti spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap Ahok.
Aksi ini mendapat pengawasan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berjaga-jaga dari kemungkinan aksi anarkis seperti yang pernah terjadi beberapa pekan lalu.
Demo hari ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. Mereka telah mengancam akan unjuk rasa terus menerus sampai Ahok tidak jadi diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat