Suara.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai hari ini, Kamis (13/11/2014), sudah tidak lagi menggunakan fasilitas kendaraan pengawal di jalan raya dari Dinas Perhubungan lantaran malah membuat lalu lintas semakin semrawut.
"Kita pikir Jakarta terlalu macet. Voorijder perhatikan pas pakai kita lewat, dia hanya pikirkan kita lewat. Jadi orang lain di-stop, habis kita lewat berantakan macetnya," kata Basuki yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Ahok, petugas pengawal dari Dinas Perhubungan lebih baik mengawal kendaraan-kendaraan prioritas lainnya.
"Harusnya mereka kalau mau pakai pengawalan mending buat ambulans, pemadam kebakaran atau bus tingkat, agar orang ga merasa terhalangi," ujar Ahok.
Ahok menambahkan pengawalan melekat dari petugas keamanan juga lebih tepat untuk Presiden dan Wakil Presiden.
Ahok merupakan pemimpin Jakarta pertama yang tidak mau menggunakan pengawalan dari Dinas Perhubungan di jalan raya. Ia menyadari betul kehadiran petugas sering kali malah membuat masyarakat terganggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun