Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono mengatakan sudah menyiapkan strategi rekayasa arus lalu lintas bila sewaktu-waktu terjadi demonstrasi besar-besaran saat acara pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kita tidak mau mengganggu masyarakat yang beraktifitas. Karena pelantikan dilaksanakan pada pagi hari, kami akan laksanakan situasional," kata Unggung di Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2014).
Situasional yang dimaksudkan Unggung adalah pengalihan arus lalu lintas hanya akan dilaksanakan bila benar-benar mendesak.
"Manakala massa menutupi jalan, ya kita tutup, tapi kalau seperti kemarin unjuk rasa yang seperti di balkot, itu baru kita alihkan," katanya.
Unggung mengatakan petugas yang akan dikerahkan untuk menangani masalah lalu lintas pada saat pelantikan sekitar 500 sampai 1.000 orang. Mereka akan ditempatkan di kiri dan kanan jalan raya.
"Jadi kita mengharapkan massa tidak di depan DPRD karena sangat mengganggu, jadi kita sekat pada dua tempat 500-500," katanya.
Mengenai kapan acara pelantikan dilaksanakan, sampai sekarang belum dapat dipastikan. Ada yang menyebutkan besok, Selasa (18/11/2014), ada pula yang mengatakan hari Rabu (19/11/2014). Ahok sendiri juga belum dapat memastikannya ketika ditanya oleh wartawan.
Surat rekomendasi dari DPRD DKI Jakarta untuk pelantikan Ahok yang sebelumnya dikirim ke Kementerian Dalam Negeri, hari ini sudah sampai di Sekretariat Negara. Saat ini, tinggal menunggu respon Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya