Suara.com - Hingga beberapa saat jelang pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, SPBU Pertamina bernomor 34.102.01 Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat, tampak sudah dipadati pengendara kendaraan bermotor yang ingin mengisi bahan bakar.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM malam ini, Senin (17/11/2014) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Namun sebenarnya di jalanan, sebagian warga tidak sadar akan adanya pengumuman kenaikan harga itu, kendati ikut dalam antrean kendaraan di SPBU.
Salah satunya adalah Eno, pengguna sepeda motor Satria yang antre di deretan mesin pompa pengisian bahan bakar di SPBU Pejompongan. Dia sendiri mengaku belum tahu soal kenaikan harga BBM ini. Namun lebih jauh, dia mengaku justru khawatir kenaikan harga ini bakal berimbas kepada kenaikan harga barang lainnya.
"Emang naiknya sekarang, ya? Kalau bensin naik, berarti harga (komoditas dan biaya lainnya) pada naik dong?" katanya.
Sementara itu Yono, penjaga SPBU tersebut, hingga momen-momen sekitar pengumuman oleh Presiden Jokowi, juga mengaku belum tahu kabar kenaikan harga BBM. Namun kalaupun naik, dia mengatakan bahwa perubahan harga biasanya akan terjadi pada pukul 00.00 WIB nanti.
"Kalau naik, paling (mulai) tengah malam. Kaya yang dulu-dulu. Sekarang sih belum," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tujuh depot mesin pengisian BBM di SPBU tersebut penuh dengan antrean oleh kendaraan, baik motor maupun mobil. Kendaraan yang antre rata-rata menggunakan bahan bakar Premium dan sebagian Pertamax (non-subsidi).
Untuk diketahui, kenaikan harga BBM ini disebut-sebut memang sudah lama direncanakan, setidaknya sejak Jokowi dilantik pada 20 Oktober lalu. Padahal sementara itu, belakangan harga minyak dunia dilaporkan mengalami penurunan, berkisar di harga US$80-90 per barel.
Berita Terkait
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
KPK Ungkap Ada Pengkondisian Mesin EDC dalam Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
-
Nasib BBM SPBU Swasta Masih Belum Final, ESDM Sebut BU-Pertamina Masih Negosiasi
-
Dicari Polisi usai Viral, Detik-detik Sopir Brio Kabur Usai Isi Pertalite Rp200 Ribu di SPBU Rempoa
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina