Suara.com - Hujan lebat disertai petir yang mengguyur kawasan Puncak, Rabu (19/11/2014) petang. Hujan menyebabkan ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Kota Bogor kembali naik setinggi 130 cm, atau siaga tiga banjir.
Andi Sudirman Kepala Pengawas Bendung Katulampa ketinggian air naik mulai pukul 17.00 WIB. "Air naik tiba-tiba, pukul 17.00 WIB ketinggian mencapai 130 cm," kata Andi.
Andi mengatakan, hujan yang turun cukup deras merata di seluruh kawasan Puncak menyebabkan kenaikan air Sungai Ciliwung menjadi cepat.
Hujan mulai turun di kawasan Puncak pada pukul 14.00 WIB, dengan intensitas lebat disertai petir.
Hingga pukul 18.30 WIB hujan masih mengguyur kawasan Puncak merata mulai dari Gadog, hingga Puncak Pas masih turun hujan disertai guruh.
Diperkirakan jika hujan masih mengguyur kawasan Puncak, ketinggian air Bendung Katulampa berpotensi meningkat.
Selama kurun bulan November, ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa telah lima kali mengalami peningkatan dengan status siaga empat banjir.
"Kali ini kenaikan air cukup tinggi 130 cm, ini status siaga tiga banjir," kata Andi.
Andi mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk mewaspadai kenaikan air yang secara tiba-tiba terutama di musim penghujan.
Berita Terkait
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
BMKG Beri Peringatan Dini, Hujan Deras dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah
-
Persiapan Musim Hujan: Jangan Lupa Barang-Barang Penting Ini
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah