Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum meyarankan kepada pemerintah untuk menyiapkan penjelasan yang memadai jika DPR mengajukan hak interpelasi terkait naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Anas yang kini menjalani hukuman delapan tahun terkait korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait proyek Hambalang dan proyek APBN lainnya, menilai keberanian untuk menyampaikan alasan tersebut sudah ada dalam diri Sang Presiden yang dengan gagah dan tidak gentar mengumumkan sendiri kenaikan harga BBM.
Bahkan, Anas menilai Jokowi adalah sosok yang sangat berani dan siap mengambil resiko ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono.
"Yang penting adalah kesiapan pemerintah untuk menyiapkan penjelasan yang memadai dan meyakinkan. Jelas Jokowi lebih berani dan ksatria daripada SBY," tulis Anas dalam secarik kertas yang dititip melalui pengacaranya Handika Hanggowongso di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat(21/11/2014).
Menurutnya, hak interpelasi adalah salah satu cara untuk menegakan budaya demokrasi yang sering diagung-agungkan hampir setiap negara di dunia. Hal itu disebabkan oleh fungsi dari hak interpelasi adalah sebagai penyeimbang terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
"Dalam sistem demokrasi yang sehat, interpelasi adalah salah satu mekanisme check and balances antara pemerintah dan DPR," katanya.
Seperti diketahui, pada hari Senin (17/11) sekitar pukul 21.00 WIB, Jokowi mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000. Sehingga premium yang sebelumnya RP6.500/liter menjadi Rp8.500/liter dan solar dari RP5.500/liter menjadi RP7.500/liter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP