Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengharapkan hubungan kerja sama antar provinsi atau antar kota (sister province) di Indonesia dengan Korea Selatan akan semakin meningkat.
Dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan, Irman Gusman didampingi oleh Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan), Habib Said Ismail (Kalimantan Tengah) dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto.
Irman mengunjungi Provinsi Kyonggi-do yang dikenal sebagai pusat IT di Korea Selatan. Tidak kurang dari 50 persen semi konduktor dan 45 persen LCD di seluruh dunia dipasok oleh industri IT yang berlokasi di Provinsi yang tidak jauh dari Seoul itu.
Selama di Korea Selatan, Irman dan delegasi DPD lainnya akan melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha dan pejabat pemerintahan Republik Korea.
“Pertemuan umumnya akan mengisyaratkan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara dalam segala bidang khususnya di bidang ekonomi. Seperti yang diketahui, para pebisnis Korea dikenal cukup kuat di sektor manufaktur, IT, dan infrastuktur. Merekapun sudah siap untuk menjalin kerja sama,” kata Irman, Minggu (23/11/2014).
Irman menambahkan respon positif dari Republik Korea tentunya akan bermanfaat untuk mendukung tekad pemerintah dalam memajukan industri maritim di Indonesia.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Kyonggi-do, Nam Kyung Pil, memuji Indonesia sebagai land of opportunity dan land of the future, untuk menggambarkan prospek kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
Terlebih lagi, lanjut Nam, proses transisi demokrasi di Indonesia telah berlangsung dengan damai dan lancar.
“Saya berharap kerja sama persahabatan kedua negara ini akan semakin meningkat, termasuk hubungan ekonomi dan investasi yang selama ini dilakukan oleh para pebisnis Korea yang berasal dari Provinsi Kyonggi-do, “ ujar Nam.
Rencananya pada tahun 2015, Gubernur Nam akan memenuhi janjinya untuk membawa pebisnis dari Provinsi Kyonggi-do untuk berkunjung ke Indonesia, dan diharapkan dapat berjumpa dengan gubernur-gubernur di Indonesia.
“Untuk menjajaki kemungkinan kerja sama bisnis, investasi antar provinsi, maka kami harapkan pada tahun 2015 mendatang, kami dapat bertemu pemerintah daerah di Indonesia,” tambah Nam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPD Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan kunjungan DPD RI ke Korea Selatan, selain membahas peningkatan investasi Korea ke Indonesia, juga memperluas kemungkinan kerja sama persahabatan antar provinsi (sister province), pertukaran pemuda, peningkatan pelatihan dan magang bagi tenaga kerja Indonesia, kerja sama kebudayaan, dan lain-lain.
“Pertemuan juga tentang kemungkinan partisipasi Korea dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia, sesuai dengan cita-cita pembangunan pemerintahan saat ini,” kata Sudarsono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional