Suara.com - Fraksi Partai Demokrat (F-PD) di DPR RI akan memilih calon pimpinan KPK yang tegak lurus memberantas korupsi, dalam arti tidak terkait dengan kepentingan politik tertentu.
"Calon pimpinan KPK harus tegak lurus berantas korupsi dan tidak terkait dengan kepentingan politik tertentu," ungkap Sekretaris F-PD di DPR, Didik Mukrianto, di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Didik menjelaskan, syarat itu terkait dengan semangat pemberantasan korupsi di Indonesia tanpa pandang bulu. Menurut dia, hal itulah yang diperlukan KPK ke depan, agar pemberantasan korupsi bisa lebih baik dan tidak pandang bulu dalam memproses sebuah perkara.
"Kami nilai capim (harus) fokus pada kinerja di internal, sehingga jangan membangun kinerja di luar institusi KPK," ujarnya.
Selain itu, menurut Didik, semangat yang harus dimiliki capim KPK adalah harus mempunyai integritas, kapabilitas dan kompetensi. Menurut dia, Pansel Capim KPK sudah melaksanakan proses yang ketat, sehingga menghasilkan dua nama capim KPK yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.
"Undang-Undang (UU) juga menyebutkan bahwa capim KPK yang diajukan sebanyak 50 persen dari yang dibutuhkan," katanya.
Seperti diketahui, salah satu dari lima pimpinan KPK yakni Busyro Muqoddas, jabatannya akan berakhir pada 10 Desember 2014. Pansel Capim KPK sejauh ini sudah menyerahkan nama Robby Arya Brata dan Busyro kepada Presiden RI, pada Kamis 16 Oktober 2014. Keduanya pun akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR untuk mengisi posisi pimpinan KPK.
Komisi III DPR RI dijadwalkan akan mengadakan uji kelayakan dan kepatutan capim KPK itu pada Rabu (3/12) besok. Komisi III disebut tetap akan menjalankan mekanisme seleksi dengan uji kelayakan dan kepatutan, meskipun pimpinan KPK pada Senin (1/12), meminta penundaan proses seleksi tersebut.
"Kami tetap melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK pada Rabu (3/12)," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman, usai rapat dengar pendapat dengan pimpinan KPK di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (1/12). [Antara]
Berita Terkait
-
Jual Beli Jabatan, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terjaring OTT KPK
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Setelah Rumah Dinas Gubernur Riau, KPK Geledah Kediaman Dua Anak Buahnya
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami