Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman mengatakan, kasus penganiayaan pembantu rumah tangga (PRT) yang terjadi di dalam negeri diperkirakan masih sangat banyak.
"Namun, yang baru berhasil terungkap atau terekspose ke permukaan, baru sebagian kecil saja," ungkap Irman, usai menjenguk PRT Sri Dewi (15), warga Tanjung Tiram di Kabupaten Batubara, yang melompat dari lantai dua rumah majikannya, di RSUD dr Pirngadi Medan, Sabtu (6/12/2014).
Kasus kekerasan yang terjadi pada PRT Dewi, menurut Irman lagi, jelas sangat tidak manusiawi. Hal ini menurutnya tidak boleh dibiarkan, serta harus diproses secara hukum.
"Kasus penyiksaan PRT yang masih di bawah umur itu seharusnya tidak perlu terjadi, karena perbuatan ini juga mencederai rakyat Indonesia," ujarnya.
Irman menyebutkan, mempekerjakan PRT yang masih di bawah umur, tidak hanya melanggar undang-undang (UU), tetapi juga adalah suatu hal yang tidak wajar. Dia pun sangat berharap ke depan kasus seperti ini tidak terulang lagi.
Oleh karena itu, menurut Irman, para penyalur maupun agen PRT harus merekrut tenaga kerja yang benar-benar memenuhi persyaratan, sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, para penyalur PRT sendiri juga harus mempunyai persyaratan, yakni dengan cara memberikan berbagai keterampilan dan legalitas.
"Warga Indonesia banyak yang bekerja di sektor informal, dan mereka itu memerlukan perlindungan," tambah Irman.
Sementara itu, Direktur RSUD Pirngadi, dr Edwin Effendi mengatakan, pasien Sri Dewi sendiri diketahui sudah mendapat perawatan awal dari RS Muhammadiyah. Namun, karena pasien tersebut perlu penanganan lanjutan, maka dia dirujuk ke RSUD Pirngadi.
"Kita telah melaksanakan pemeriksaan pendukung, dan hasil yang diperoleh adalah tungkai pergelangan kaki kiri dan kanan mengalami fraktur atau patah," ujarnya.
Edwin lantas menambahkan, pihaknya siap membantu pasien PRT tersebut, melalui perawatan dan pelayanan.
"Pasien tersebut tidak dikenakan biaya, dan akan kami rawat sampai sembuh serta diperbolehkan pulang oleh tim dokter yang menangani," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Sri Dewi sempat disekap di rumah majikannya, SHR (40), seorang warga keturunan Pakistan. Sri lalu nekad melompat dari lantai dua ruko di Jalan Denai Medan, pada Jumat (5/12) pagi.
Korban menyatakan ingin pulang ke kampung halamannya, karena tidak tahan dengan pekerjaan yang diberikan sang majikan. Masalahnya, sebelum melakukan aksi nekadnya itu, Dewi juga sudah dianiaya oleh majikannya. Akibat kejadian itu, Dewi mengalami sakit di bagian pinggang, kaki kanan memar, serta mengalami pendarahan. [Antara]
Berita Terkait
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
YLBHI: Polisi Siksa Demonstran dan Penangkapan Sewenang-wenang Berkedok 'Pengamanan'
-
Sidang Tahunan 2025: Intip Kilas Balik 8 Menit Kinerja Presiden Prabowo yang Jadi Sorotan
-
7 Fakta Bocah Perempuan Disiksa di Padang Lawas: Diikat dan Disundut Rokok, Dituduh Curi Jajanan!
-
Panggilan Telepon Jadi Petunjuk : Siapa Pelaku Penculikan dan Penyekapan Aktivis May Day?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman