Suara.com - Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII Jakarta Djan Faridz menegaskan arah politik PPP akan ditentukan dalam Musyawarah Kerja Nasional I PPP, apakah tetap di Koalisi Merah Putih atau pindah ke Koalisi Indonesia Hebat.
"Nanti kita lihat hasil Mukernas I PPP, bagaimana tanggapan kader terhadap situasi politik saat ini," kata Djan Faridz pada pembukaan Mukernas I PPP di Hotel J.S Luwansa, Jakarta, Rabu.
Djan Faridz mengatakan para kader akan membahas berbagai persoalan dalam Mukernas tersebut salah satunya mengenai apakah akan tetap di KMP atau ke KIH.
Menurut dia, PPP dalam dinamika demokrasi pasca-Pilpres memosisikan diri berada di KMP yang didasarkan visi dan misi kebangsaan serta politik.
"Kami dalam orientasi politik kebangsaan yang lebih stabil. Dalam konteks itu PPP istiqomah memosisikan diri sebagai partai amar ma'ruf nahi munkar," ujarnya.
Menurut dia, tidak ada salah dengan posisi politik PPP saat ini karena menjadi partai oposisi tidak kurang mulianya dengan menjadi partai pendukung pemerintah.
Dia mengatakan menjadi partai oposisi tidak diharamkan selama kepemimpinan tidak mengingkari amanah rakyat.
"PPP mendasarkan perjuangannya atas prinsip mendorong pelaksanaan perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan tercela," katanya.
Dia menegaskan dengan prinsip amar ma'ruf, PPP mendorong berkembangnya budaya kritis dalam masyarakat sehingga tidak terjadi pembusukan dalam politik.
Menurut dia, melalui prinsip itu dalam jiwa kader PPP tertanam bahwa mendukung kebijakan pemerintah yang baik sama pahalanya dengan mengkritik kebijakan yang kurang baik.
"PPP mengorientasikan perjuangan politik partai yang religius dan berakhlakul karimah serta masyarakat yang adil, makmur, sejahtera lahir batin sekaligus mendukung demokrasi yang diridhoi Allah SWT," katanya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PPP Dimyati Natakusumah mengatakan partainya membuka kemungkinan untuk berpindah arah politiknya dengan bergabung ke KIH.
Hal itu, menurut dia, karena kader PPP tidak ada yang duduk di pimpinan MPR RI maupun DPR RI.
"Ada kemungkinan ke KIH, alasannya karena kami independen, tidak terikat di manapun," katanya.
Selain itu, menurut dia, Mukernas PPP juga akan membahas dan mengevaluasi Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
Dia juga mengatakan Mukernas PPP akan membahas mengenai pengosongan kolom agama dan kebijakan pemerintah mengevaluasi penggunaan Kurikulum 2013. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Mukernas II PPP Sempat Ricuh, Mardiono Dkk Disomasi Dituntut Minta Maaf
-
Menanti PPP Comeback ke Senayan,Transformasi atau Tetap Status Quo?
-
Mardiono: Mukernas PPP II Tidak Bahas Calon Ketum
-
Nama Mardiono Disodorkan jadi Ketum Lagi di Mukernas? Begini Kata Sekjen PPP
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah