Suara.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengklaim sudah melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap angkutan-angkutan umum.
"Kalau masalah terminal dan angkot kita selalu memeriksa, supir sesuai dengan kartu pengenal pengemudi (KPP)," kata Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andi JP di Polda Metro Jaya, Senin (15/12/2014).
Andi menambahkan surat dan kelengkapan kendaraan harus lengkap sebelum angkutan dioperasikan.
Apabila kedapatan ada supir yang tidak mempunyai KPP atau supir tembak, mereka akan langsung ditindak.
"Langsung kita tindak, kita pengwasan dari terminal. Mobil masuk keluar terminal selalu kita periksa, harus sesuai dengan KPP dan supirnya dan berseragam pula," katanya.
Apabila sudah diberi tindakan, tapi masih tetap membandel, katanya, petugas akan mencabut ijin trayek.
Tapi, oleh sebagian masyarakat pernyataan Andi dianggap tidak serius. Di media massa, petugas dianggap pintar bicara, tetapi di lapangan, mereka tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap sopir dan pengusaha angkutan umum yang melanggar aturan.
"Omong doang yang pintar, aslinya sih, mereka itu cuma makan gaji buta. Coba lihat itu, Metromini dan Kopaja yang sudah jelek, keropos, sopirnya ugal-ugalan, banyak yang gak pake seragam, tapi dibiarin aja lewat di dekat petugas dishub. Entah, ada main apa mereka itu," kata Sadikin, warga Kebayoran Baru, saat ditemui di terminal Blok M.
Sadikit menyontohkan kalau malam hari, bisa dengan mudah menemukan sopir tembak, bahkan ada yang anak usia belasan tahun jadi supir. Mereka lewat jalur protokol, Sudirman-Thamrin, tapi aman-aman saja, walaupun banyak petugas dishub di jalan.
"Jangan percaya deh, omongan dishub. Mestinya Pak Ahok pecat-pecatin saja itu, petugas dishub di lapangan," kata Sadikin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP