Suara.com - Pemenggalan sejumlah wartawan oleh organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak Agustus lalu menunjukkan bahwa wartawan kini menghadapi ancaman yang lebih berbahaya, demikian dikatakan organisasi Reporters Without Borders, Selasa (16/12/2014).
Meski jumlah wartawan yang tewas dibunuh sepanjang 2014 berjumlah 66 orang, turun sebanyak tujuh persen dibanding 2013, tetapi beberapa pembunuhan menimbulkan kekhawatiran lebih besar.
"Sepanjang 2014 Reporters Without Borders menyoroti adanya perubahan dalam perilaku kekerasan terhadap wartawan," bunyi pernyataan organisasi wartawan seperti dikutip Reuters.
"Sebelumnya sangat jarang ada wartawan yang dibunuh secara barbar untuk tujuan propaganda, yang mengejutkan seluruh dunia," lanjut organisasi yang berbasis di Prancis itu.
Negara paling mematikan untuk wartawan adalah Suriah, tempat 15 jurnalis dibunuh sepanjang 2014. Palestina, khususnya Gaza, adalah tempat dengan jumlah pembunuhan wartawan terbanyak kedua, disusul oleh Ukraina, Irak, dan Libya.
Sementara Cina adalah negara yang paling banyak memenjarakan wartawan, disusul oleh Eritrea, Iran, Mesir, dan Suriah.
Jumlah wartawan yang diculik naik menjadi 37 persen menjadi 199 orang selama 2014. Sebagian besar penculikan terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kini masih ada 40 wartawan yang ditawan di seluruh dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan