Suara.com - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam Provinsi Bangka Belitung (Babel), menginstruksikan seluruh nakhoda kapal penumpang dan kargo di wilayah setempat untuk turut melakukan pemantauan serpihan pesawat AirAsia di Perairan Belitung.
"Kita sudah perintahkan seluruh nakhoda kapal yang akan berangkat dan datang di Pelabuhan Pangkalbalam untuk ikut mencari serpihan-serpihan pesawat AirAsia tersebut," kata Kepala KSOP Pangkalbalam, Adrianan Simanungkalit, di Pangkalpinang, Senin (29/12/2014).
Selain menginstruksikan nakhoda kapal, kata dia, pihaknya juga bekerja sama dengan nelayan untuk ikut membantu mencari serpihan dan penumpang pesawat nahas tersebut.
"Bagi nakhoda kapal dan nelayan yang menemukan serpihan dan korban pesawat tersebut untuk segera melaporkan guna mempermudah evakuasi bangkai dan korban peswat tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan kapal penumpang, kargo dan nelayan yang melewati alur perairan Belitung, Selat Karimata, Pontianak dan alur perairan lainnya untuk menghubungi pos-pos petugas pantai.
"Nakhoda dan nelayan bisa menghubungi petugas pantai melalui radio cannel F16 dan handphone," ujarnya.
Menurut dia, arus lalu lintas kapal penumpang dan barang saat ini masih lancar karena kondisi perairan masih aman untuk pelayaran kapal berukuran besar tersebut.
"Diharapkan dengan bantuan nakhoda kapal dan nelayan ini bisa mempercepat ditemukan dan evakuasi bangkai dan korban pesawat Air Asia," ujarnya, Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu membawa 155 orang penumpang tersebut berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita.
Di dalam pesawat itu juga warga negara asing dan awak kabin yakni Singapura, Inggris, Malaysia, dan Prancis masing-masing satu orang dan warga Korea Selatan tiga orang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Evakuasi Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di Bogor
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu