Suara.com - Juru bicara Kementerian Perhubungan J.A Barata mengungkapkan, informasi yang beredar tentang pesawat AirAsia QZ8501 yang tidak mengambil laporan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum lepas landas dari bandara Juanda, Surabaya akan ditelusuri kebenarannya.
Kata dia, tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan menyelidiki kebenaran dari informasi tersebut.
“Kami berterima kasih kalau ada laporan tentang itu. Tetapi kami harus mengklarifikasi terlebih dahulu apakah laporan itu benar atau tidak. Itu nanti menjadi tanggung jawab dari KNKT. Apakah laporan itu benar dan tidak diambilnya laporan cuaca dari BMKG itu menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat AirAsia tersebut,” kata Barata ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/1/2014).
Barata menambahkan, laporan cuaca dari BMK merupakan prosedur tetap yang harus dilakukan oleh maskapai penerbangan. Kata dia, laporan tersebut terkait dengan prosuder keselamatan penerbangan. Apabila SOP tersebut dilanggar, maka akan ada sanski yang bisa diberikan kepada maskapai.
Kata Barata, sanski yang bisa diberikan seperti sanski administrative tanpa merinci lebih jelas bentuk dari sanksi administratif tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebutkan, selama ini maskapai maskapai AirAsia tidak pernah mengambil laporan cuaca yang merupakan prosedur wajib dalam regulasi penerbangan baik nasional maupun internasional.
Kepala Pusat Data dan Informasi BMKG Juanda Bambang Setiadji mengatakan, selama ini pihak AirAsia hanya menggunakan pihak ketiga dalam mengambil laporan cuaca.
"Dalam data yang dimiliki petugas BMKG, ternyata tidak ada nama petugas dari AirAsia," ujar Bambang, saat dihubungi suara.com, Kamis (1/1/2015).
Bambang menjelaskan, laporan cuaca merupakan informasi wajib yang harus diketahui maskapai penerbangan, terutama pilot. Apalagi hal itu sudah diatur oleh Kementerian Perhubungan dan regulasi internasional.
Seperti diketahui, di kalangan media massa beredar informasi soal AirAsia QZ8501 yang tidak membawa laporan cuaca. Informasi yang diperkirakan berasal dari Kepala BMKG Andi E Sakya ini bertanggal 31 Desember 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar