Suara.com - Kepolisian RI (Polri) disebut akan menggandeng Interpol untuk menemukan data ante mortem co-pilot AirAsia QZ8501, Remi Emmanuel Plesel, yang diketahui berasal dari Kepulauan Karibia. Pasalnya, data mengenai korban itu hingga kini belum masuk ke tim identifikasi korban.
"Hingga laporan terakhir, tim Disaster Victim Identification (DVI) masih belum mengantongi data ante mortem dari Remi Emmanuel Plesel. Karena kesulitan, sebab keluarganya berdomisili di Kepulauan Karibia, sehingga kita akan bekerja sama dengan Interpol," ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, dalam keterangan pers AirAsia di Surabaya, Jumat (2/1/2014).
Dengan kerja sama Interpol itu, Awi mengaku pihaknya berharap dalam kurun 2-3 hari, tim DVI bisa memiliki data ante mortem atau data anggota keluarga yang diperlukan tim identifikasi, untuk dicocokkan dengan data korban kecelakaan co-pilot AirAsia.
Sebelumnya, tim DVI disebutkan sudah mengantongi data ante mortem dari 161 keluarga korban. Hanya kurang satu yang belum menyerahkan, yakni dari keluarga Remi Emmanuel Plesel. Sementara untuk DNA keluarga korban yang sudah diterima tim DVI hingga Jumat malam, tercatat sebanyak 128, atau masih kurang 34 DNA.
Awi berharap, dalam waktu dekat, semua data ante mortem dan DNA keluarga korban sudah bisa didapat tim DVI, yang akan membantu tim identifikasi dalam mencocokkan data korban dengan keluarganya.
Diketahui, ante mortem merupakan kegiatan profiling, yakni menyiapkan data orang, seperti rekam medis, sidik jari, DNA, juga ciri-ciri fisik seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus lainnya. Semua data sekunder itu lantas akan ditindaklanjuti atau masuk dalam proses post-mortem, yang setelah teridentifikasi akan disampaikan kepada pihak keluarga. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Tragis! 48 Santri Teridentifikasi Usai Ponpes di Sidoarjo Ambruk, 19 Jenazah Belum Dikenali
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN