Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan dokumen analisis meteorologi setebal 14 halaman seputar dugaan penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Laporan yang ditulis Profesor Edvin Aldrian itu mengungkapkan, cuaca ekstrem diduga menjadi pemicu kecelakaan yang menimpa pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu.
“Yang paling memungkinkan adalah fenomena cuaca yang memunculkan es membuat mesin pesawat rusak. Ini hanya merupakan satu analisis tentang kemungkinan penyebab kecelakaan yang dialami AirAsia berdasarkan data meteorologi yang tersedia dan ini bukan menjadi faktor utama dari penyebab insiden itu,” kata Edvin.
Laporan BMKG itu dirilis bersamaan dengan ombak tinggi yang melanda laut di tempat jatuhnya AirAsia sehingga membuat penyelam kesulitan untuk mengevakuasi jenazah penumpag pesawat tersebut. Hingga kemarin malam, sudah 30 jenazah yang bisa dievakuasi oleh tim SAR.
“Dua jenazah ditemukan dalam posisi masih ‘terikat’ di bangku pesawat,” kata Bambang Soelistyo, kepala Basarnas.
BMKG mengungkapkan, pesawat AirAsia itu terbang di sekitar awan badai. Selain itu, BMKG juga memastikan bahwa laporan cuaca yang dikeluarkan menunjukkan pesawat itu terbang di rute yang mengkhawatirkan. Foto satelit juga menunjukkan temperatur -80 hingga -85 derajat Celcius di mana terdapat serpihan es di awan. (Straittimes)
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
G-Dragon Konser di Jakarta! 5 Hotel Strategis Ini Bisa Dibooking Buat Bikin Nonton Makin Nyaman
-
Penerbangan Langsung Adelaide - Denpasar Dimulai, Kemenpar Optimistis Gaet 1,9 Juta Turis Australia
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN