Suara.com - Sejumlah dokter ahli kejiwaan mendampingi keluarga korban AirAsia QZ8501 di Crisis Centre Mapolda Jawa Timur untuk membantu menguatkan mental akibat insiden kecelakaan pesawat tersebut.
"Keluarga korban dihinggapi kesedihan luar biasa sehingga dibutuhkan mental yang benar-benar kuat," ujar Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia (PDSKI) Cabang Surabaya dr Hendro Riyanto, Minggu (4/1/2015)
Menurut dia, secara kasat mata kelihatannya dari luar kondisinya tenang, padahal di dalam hatinya sangat sedih.
Selain itu, lanjut dia, menghadapi kejiwaan dalam kondisi seperti ini tidak mudah dan harus selalu dikuatkan.
"Kondisi kejiwaan inilah yang menjadi fokus penanganan dan pendampingan," kata Direktur Utama RS Jiwa Menur Surabaya tersebut.
Pendampingan trauma, lanjut dia, tidak hanya berlangsung singkat, namun bisa berlangsung hingga bulanan, bahkan tahunan.
"Keluarga harus sering komunikasi dengan pendamping. Kami siap membantu pendampingan," katanya.
Setiap hari di posko, setiap hari ada empat ahli jiwa yang mendampingi keluarga korban jatuhnya pesawat rute Surabaya ke Singapura tersebut.
Hingga hari ke delapan pencarian, terdapat 9 dari 34 jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara yang sudah teridentifikasi dan diserahkan keluarganya masing-masing.
Jenazah pertama yakni Hayati Lutfiah Hamid, kemudian Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J Stephanie Gunawan serta Juanita Limantara. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN