Suara.com - Simpatik dari masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat terhadap musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501, terus mengalir. Bantuan untuk petugas yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban yang bertugas di lapangan pun terus berdatangan.
Seperti yang terjadi Kamis (8/1/2015) pagi, siswa dan guru SMAN 1 Pangkalan Bun membawa berbagai makanan dan minuman kemasan untuk membantu tim yang bertugas di rumah sakit.
"Ini bantuan dari siswa dan guru untuk membantu petugas di sini," kata Rizki, salah seorang pelajar yang turut menyerahkan bantuan ke RSUD Sultan Imanuddin, Kamis (8/1/2015).
Berbagai elemen seperti perusahaan swasta, organisasi sosial, organisasi kepemudaan hingga guru dan pelajar juga menyampaikan kepedulian mereka.
Bencana jatuhnya pesawat bermuatan 155 penumpang dan tujuh kru pesawat ini memang mengundang keprihatinan dan duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat. Mereka pun berusaha memberikan bantuan sesuai dengan bidang dan kemampuan mereka.
Sejak satu per satu jenazah dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin, berbagai perusahaan di antaranya perbankan dan dealer kendaraan, ramai-ramai membuka posko di rumag sakit. Mereka menyiapkan makanan dan minuman secara gratis untuk tim relawan yang bertugas.
Salah satu perusahaan bahkan meminjamkan lemari pendingin (cold storage) berukuran besar untuk menyimpan jenazah yang dievakuasi ke rumah sakit, sambil menunggu jenazah diberangkatkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Bantuan-bantuan yang diberikan masyarakat dan perusahaan, sangat membantu tim yang bertugas menangani musibah ini. Setidaknya petugas tidak perlu repot memikirkan makan dan minum setiap harinya.
"Kalau situasi seperti ini kita kan sibuk semua, apalagi kalau banyak jenazah yang datang, jadi malas kalau harus membeli makanan di luar. Syukur banyak posko yang menyiapkan makanan dan minuman gratis jadi kita terbantu," kata Ade, salah seorang petugas.
Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) lalu setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.
Hingga Kamis siang, baru 40 jenazah korban yang berhasil ditemukan dan dievakuasi ke Surabaya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa