Suara.com - Black box AirAsia QZ8501 hingga kini belum ditemukan, kendati ekor pesawat, tempat diletakkannya benda yang sejatinya berwarna jingga itu, sudah diketahui keberadaannya. Buruknya cuaca di hari pencarian ke-12 mempersulit upaya para penyelam untuk mengambil black box.
Keadaan ini mencuatkan kembali sebuah wacana yang sebenarnya sudah lama dibahas oleh para pakar dunia aviasi namun tak pernah terealisasi. Telah lama muncul sebuah ide untuk melengkapi pesawat komersial dengan sebuah black box yang bisa terlontar dari badan pesawat. Kemudian, black box tersebut, tidak tenggelam, melainkan mengapung di atas permukaan laut. Dengan demikian, pencarian black box pesawat bisa jadi tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Selama bertahun-tahun, wacana itu beredar di komite Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi penerbangan. Namun, baru pada Konferensi Keselamatan Tingkat Tinggi yang akan digelar Februari mendatang, wacana itu kembali diagendakan.
"Sudah saatnya alat perekam yang bisa dilepaskan (deployable) mendapat perhatian serius," kata seroang perwakilan ICAO yang tidak ingin disebutkan namanya.
Deployable yang dimaksud adalah istilah bagi black box yang terlontar secara otomatis dari pesawat ketika pesawat itu jatuh.
Seorang pejabat ICAO lainnya mengatakan, wacana ini mendapat momentum dan dukungan dari publik untuk memasang black box yang bisa terlontar pada pesawat komersial.
"Saya rasa ada sikap yang lebih positif menyusul beberapa kecelakaan yang terjadi belakangan ini," tutur si pejabat mengacu pada kecelakaan AirAsia dan Air France yang jatuh di Samudera Atlantik pada tahun 2009. Black box Air France baru ditemukan pada tahun 2011.
Pada tahun 2012, Dewan Perekam Penerbangan ICAO merancang sebuah standar agar lokasi kecelakaan mudah ditemukan. Salah satunya adalah dengan memasang black box yang bisa terlontar. Cara lainnya adalah dengan melacak pesawat secara kontinu.
Namun, berdasarkan sebuah dokumen yang dirilis baru-baru ini, Komisi Navigasi Udara, bagian dari ICAO, mengembalikan rancangan tersebut kepada Dewan Perekam Penerbangan. Alasannya, rancangan tersebut masih perlu dipertimbangkan. Komisi tersebut hanya menyetujui soal perpanjangan daya tahan baterai pada black box konvensional. (Reuters)
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
-
Ini Sumber Kekayaan Ryan Harris, Pantas Sanggup Undang Brian Eks Westlife dan Artis Mancanegara ke Nikahannya
-
Anak CEO Air Asia Pamer Jam Tangan Mewah Rp6 Miliar, Sebelum Gelar Pernikahan Fantastis Rp75 Miliar
-
Profil Gwen Asley: Anak Pengusaha yang Nikahi Anak CEO Air Asia dengan Biaya Rp 75 miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra