Suara.com - Presiden Joko Widodo belum menentukan sikap atas penetapan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Presiden masih lihat dinamika hukum di KPK dan politik di DPR RI. Kita tunggu saja, dalam waktu dekat kalau ada perkembangan baru kita update," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden, Rabu siang.
Pratikno mengatakan pada Rabu siang Presiden berdiskusi dengan Mensesneg, Seskab Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Tedjo Edhy terkait hal tersebut.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan saat ini Presiden Joko Widodo memperhatikan dua proses yang tengah berjalan terkait Budi Gunawan dan pencalonan Kapolri yaitu proses politik di DPR dan proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Ada dua proses yang sedang diamati Presiden, pertama proses politik di DPR sejak Presiden mengeluarkan surat pencalonan dan sekarang sedang berlangsung fit and proper test. Di forum itu Pak Budi Gunawan diberikan kesempatan melakukan klarifikasi termasuk status tersangkanya. Presiden juga amati proses hukum ketika KPK menetapkan proses Pak Budi Gunawan menjadi tersangka," kata Andi Widjajanto.
Ia mengatakan saat ini Presiden tengah mencari perimbangan di antara kedua hal itu dan diharapkan bisa segera disampaikan.
"Belum ada arahan Presiden akan hal itu tapi beberapa opsi Presiden proses pencalonan Kapolri sudah hampir final,"paparnya.
Seskab juga menambahkan setelah penetapan status tersangka bagi Budi Gunawan, Presiden menghormati independensi penegak hukum dengan tidak meminta saran KPK tentang hal ini.
"Tidak ada, Presiden hargai proses dan hormati independensi penegak hukum untuk kasus-kasus ini. Setelah status tersangka ditetapkan KPK, Presiden tidak lakukan interaksi apa pun untuk jaga independensinya," tegas Andi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Mahfud MD Kasih Dua Jempol untuk Prabowo: Ada Apa Ini?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Reshuffle Kabinet Prabowo: Murni Evaluasi Kinerja atau Sekadar Drama Politik?
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob