Sebuah jajak pendapat terbaru mengungkap, hampir setengah orang Inggris atau sekitar 45 persen yang disertakan dalam jajak pendapat ternyata tak terlalu menyukai orang Yahudi. Survei yang dilakukan YouGov ini menemukan, satu dari delapan orang yang disurvei menilai orang-orang Yahudi berbicara tentang Holocaust untuk menarik simpati.
Satu dari empat responden percaya orang Yahudi mengejar uang lebih dari yang lain, sementara satu dari enam menilai orang-orang Yahudi selalu berpikir mereka adalah ras terbaik dibanding orang lain dan memiliki kekuasaan terlalu banyak di media.
Satu dari sepuluh mengatakan orang-orang Yahudi tidak jujur dalam bisnis mereka, dan satu dari lima responden mempertanyakan kesetiaan mereka pada Kerajaan Inggris.
Survei ini digagas Kampanye Melawan Anti-Semitisme (CAA), yang kemudian menugaskan lembaga peneliti YouGov. Survei dilakukan secara acak terhadap 3.400 orang dewasa di Inggris. CAA mengatakan temuan itu sungguh mengejutkan, dan memperingatkan bahwa gerakan anti-Semit akan terus tumbuh kecuali bertemu dengan nol toleransi.
"Hasil survei ini sungguh mengejutkan langsung setelah penyerangan di di Paris. Inggris berada pada titik kritis," ujar Gideon Falter, Ketua CAA.
Dalam sebuah survei terpisah yang dilakukan oleh CAA, lebih dari setengah dari orang Yahudi di Inggris khawatir dengan masa depannya, dan seperempat dari mereka mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu dalam dua tahun terakhir.
Jajak pendapat terhadap 2.230 orang Yahudi di Inggris menemukan 56 persen merasa bahwa sikap anti-Semit sekarang kembali bergema seperti pada tahun 1930-an, sementara 58 persen percaya Yahudi mungkin tidak memiliki masa depan jangka panjang di Eropa. Saat ini terdapat sekitar 269.000 orang Yahudi tinggal di Inggris, atau 0,4 persen dari total populasi. (dailymail.co.uk/descrier.co.uk)
Tag
Berita Terkait
-
Warga Israel Larang Orang Afrika Masuk Bunker: Ini Khusus Bangsa Yahudi
-
UEA Jatuhkan Hukuman Mati kepada Tiga Orang atas Pembunuhan Rabi Israel
-
Ikut Trend Joget Bagi THR, Maia Estianty Bantah The Penguin Dance dari Yahudi
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Israel Boikot Dewan HAM PBB, Tuduh Lembaga Tersebut Bersikap Anti-Yahudi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO