Suara.com - Penyidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengaku tidak menemukan adanya indikasi aksi terorisme dalam jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada 28 Desember lalu.
Andreas Hananto, salah satu penyidik KNKT, pada Senin (19/1/2015) mengatakan bahwa timnya tidak menemukan adanya ancaman dalam rekaman kotak cockpit voice recordings (CVR) dari pesawat yang mengangkut 162 orang tersebut.
"Tidak. Karena jika ada indikasi terorisme, tentu akan ada ancaman atau sejenisnya," kata Andreas saat ditanya tentang kemungkinan keterlibatan teroris dalam insiden itu.
"Dalam situasi kritis itu, rekaman (CVR) mengindikasikan bahwa pilot berjuang untuk mengendalikan pesawat," imbuh dia.
"Kami tidak mendengar suara siapa pun kecuali para pilot," sambung Nurcahyo Utomo, salah satu penyidik KNKT, "Kami tidak mendengar suara tembakan senjata atau ledakan. Untuk saat ini, kami bisa mengesampingkan kemungkinan terorisme."
Utomo mengatakan KNKT bisa mendengar "hampir semuanya" dalam rekaman satu dari dua kotak hitam pesawat itu. Kotak hitam yang lain adalah flight data recorder (FDR). Kedua kotak hitam itu sudah diangkat oleh para penyelam Basarnas dari dasar Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Hananto menambahkan bahwa bukti-bukti yang mereka teliti menunjukkan bahwa kemungkinan besar tak ada ledakan sebelum pesawat jatuh. Ia juga mengatakan bahwa menit-menit terakhir AirAsia QZ8501 dipenuhi dengan suara mesin dan peringatan.
Menurut dia separuh dari dua jam rekaman CVR sudah disalin, termasuk rekaman dari penerbangan pesawat nahas itu sebelumnya dan menit-menit awal penerbangan dari Surabaya ke Singapura.
KNKT berharap bisa merampungkan penyalinan rekaman itu pekan ini, ujar Hananto. (Reuters)
Berita Terkait
-
Tren Liburan 2025: Dari Lonjakan Pemesanan Hotel hingga Peran Teknologi Booking Cerdas
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Gen Z Malaysia Jatuh Cinta pada Indonesia: Rahasia Promosi Wisata yang Tak Terduga!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh