Suara.com - Hingga hari ini, Rabu (28/1/2015), tim independen yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk membantu menyelesaikan permasalahan antara institusi KPK dan Polri belum memiliki payung hukum berupa Keputusan Presiden.
Sejumlah kalangan pun mengkhawatirkan tanpa payung hukum tim tersebut tidak berjalan. Karena belum ada payung hukum, mereka menilai tim tersebut hanyalah wacana untuk mengalihkan isu.
Menanggapi soal belum adanya payung hukum, politisi Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Nasir Djamil mengatakan Presiden Jokowi tinggal menerbitkannya saja.
"Tinggal menerbitkannya saja. Kalau kata Gus Dur, gitu aja kok repot," kata Nasir.
Dengan adanya payung hukum, kata Nasir, kerja anggota tim independen yang berjumlah sembilan orang itu menjadi lebih terjamin.
"Biar mereka enak kerjanya. Lebih tertib. Lebih integritas," katanya.
Nasir tidak tahu apakah belum diterbitkannya Keppres tersebut menjadi indikator ketidakseriusan Jokowi.
"Tidak tahu, Seskab yang tahu," katanya.
Tim 9 terdiri dari sembilan orang tokoh yang dinilai bisa bersikap netral. Mereka adalah Jimly Asshiddiqie, mantan Wakapolri Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwono, mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, akademisi dan pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Komisioner KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, mantan Kapolri Sutanto, dan sosiolog Imam B Prasodjo.
Pagi tadi, Tim 9 dan Dewan Pertimbangan Presiden dipanggil Jokowi ke Istana untuk membicarakan permasalahan KPK dan Polri.
Seperti diketahui KPK dan Polri sedang bersitegang. Ketegangan kedua institusi semakin kentara setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka di tengah upaya KPK mengungkap dugaan kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum
-
PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?