Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengakui adanya pengaturan untuk memenangkan salah satu pasangan calon Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada 2010 lalu.
"Ya, memang ada," ujar Akil, usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (4/2/2015) malam.
Namun ketika disinggung seperti apa pengaturan yang dia maksud tersebut, Akil hanya bungkam dan memilih segera masuk ke dalam mobilnya. Sementara sebelumnya, Akil menyatakan bahwa selama menjalani pemeriksaan di Bareskrim kali ini, dirinya dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik.
"Ya, sekitar 15 sampai 20 (pertanyaan)," imbuhnya.
Lebih jauh, Akil menuturkan bahwa memang tidak ada transaksi dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, pada 2010 itu.
"Nggak ada transaksi. Nggak ada pemberian uang di dalam mobil," tuturnya pula.
Akil juga menceritakan apa yang terjadi di dalam mobil antara dirinya dengan Wakil Ketua KPK Bambang Widojanto (BW) saat mereka bertemu ketika itu.
"Artinya, pada saat itu kan BW ikut mobil saya. Dia mau pulang ke Depok, nah, saya antarkan sampai Pasar Minggu. Di dalam mobil itulah pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan perkara Kotawaringin Barat itu," paparnya.
Seperti diketahui, Akil Mochtar akhirnya diperiksa oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. Akil diperiksa pada Rabu (4/2) mulai pukul 21.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 23.30 WIB.
Pada pertengahan 2010 lalu, Akil memang menjadi Ketua Panelis Majelis Hakim Konstitusi dalam sidang sengketa Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. Kasus inilah yang kini menyeret BW menjadi tersangka dalam dugaan tindak pidana mengarahkan keterangan palsu di bawah sumpah pada sidang MK.
Berita Terkait
-
2 Hal Ini Bikin Eks Pimpinan KPK Miris Dengar Nadiem Makarim Jadi Tersangka, Singgung Nama Jokowi
-
Bambang Widjojanto : Bendera One Piece di Indonesia Bagian dari Perlawanan Atas Penindasan
-
Arya Daru Agen Mata-mata? Ini 3 Teori Mengapa Sang Diplomat Harus Dihabisi Versi BW
-
Novel Baswedan Ungkap Percakapan Rahasia dengan Hasto Soal Pelemahan KPK
-
Bambang Widjojanto: Evaluasi PSN dan Sertifikasi Laut Tak Cukup Hanya Pecat Pejabat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka