- Nadiem Makariem jadi tersangka proyek pengadaan Chromebook bernilai triliunan rupiah.
- Bambang Widjojanto mengenal Nadiem sebagai inovator muda
- Bambang Widjojanto miris Nadiem jadi tersangka
Suara.com - Kabar penetapan tersangka mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, memicu reaksi dari berbagai kalangan.
Salah satu suara paling tajam datang dari mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto.
Melalui kanal YouTube pribadinya, pria yang akrab disapa BW ini mengungkapkan rasa kaget dan keprihatinannya yang mendalam.
BW secara spesifik mengomentari dugaan kasus yang menjerat Nadiem, yakni proyek pengadaan Chromebook yang bernilai triliunan rupiah.
Ia memaparkan angka-angka fantastis dalam proyek tersebut yang kini berada di bawah bayang-bayang korupsi. Reaksi BW menunjukkan betapa seriusnya dampak dari kabar ini, bukan hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari sisi moral.
Dalam pernyataannya, Bambang Widjojanto tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Saya miris dan syok nih kalau betul Nadiem ditetapkan sebagai tersangka. Kalau tidak salah itu pengadaan Chromebook ya. Ya memang dari proyek 9,9 triliun triliun kira-kira 1,8 atau 1,98 triliun yang diduga di korupsi," ujar BW mengawali komentarnya dikutip Kamis, 11 September 2025.
Ada dua hal yang membuat BW kaget sekaligus miris. Pertama, BW menyoroti kontradiksi tajam antara citra Nadiem sebagai seorang inovator muda dengan dugaan kasus korupsi yang kini dihadapinya.
"Kenapa saya syok gitu, Menteri Nadiem pada saat dia jadi menteri itu menurut saya sih salah satu menteri termuda," ujar BW.
Baca Juga: Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
Nadiem, kata BW juga membawa gagasan revolusioner "Merdeka Belajar". Program ini dianggap sebagai terobosan yang melintas batas-batas pendidikan konvensional di Indonesia.
Namun, menurut BW, kasus ini telah mencoreng gagasan mulia tersebut, bahkan menciptakan sebuah frasa baru yang sarkastik.
"Gagasannya itu kalau enggak salah adalah salah satu yang sampai sekarang masih dipakai itu adalah merdeka belajar. Dan gagasan ini adalah mencoba melintas batas pendidikan secara luar biasa. Tapi dengan kasus ini, merdeka belajar punya frasa baru tuh, kalimat baru tuh. Merdeka belajar tapi tak merdeka dari korupsi," tegas BW.
Kedua, BW mengaitkan penunjukan Nadiem Makarim sebagai menteri dengan Joko Widodo (Jokowi) yang waktu itu menjadi presiden.
Nadiem adalah salah satu figur yang dipilih langsung oleh Jokowi untuk membawa angin segar ke dalam pemerintahan. Masuknya Nadiem dalam daftar menteri yang tersandung kasus korupsi, bagi BW, menjadi catatan kelam lainnya bagi pemerintahan Jokowi.
"Dan yang kedua, Nadiem itu terus terang saja kan dia ditunjuk oleh Pak Jokowi. Iya. Lagi-lagi Pak Jokowi ya. Salah satu menterinya Pak Jokowi yang terkena kasus korupsi," sambungnya.
Pukulan telak dari kasus ini, menurut pandangan BW, adalah runtuhnya citra Nadiem sebagai ikon anak muda yang sukses dan berintegritas. Sebelum menjabat sebagai menteri, Nadiem adalah seorang CEO yang berhasil membesarkan Gojek, sebuah perusahaan rintisan yang menjadi fenomena nasional, hingga melakukan merger raksasa dengan Tokopedia.
Ia dipandang sebagai simbol kesuksesan di era digital sekaligus ikon anti korupsi yang diharapkan membawa perubahan. Kenyataan bahwa figur sekaliber Nadiem kini terseret dalam dugaan korupsi membuat situasi ini terasa sangat memprihatinkan.
"Karena dia anak muda yang luar biasa sekali sebagai CEO yang berhasil dari Gojek. Dan kemudian juga pada saat itu kalau enggak salah mereka bikin merger dengan Tokopedia. Jadi dia adalah ikon anak muda yang bergerak di bidang digital dan juga dianggapnya sebagai ikon anti korupsi loh pada saat itu. Jadi ini yang menurut saya sih agak miris banget ya situasi ini," ujarnya menjelaskan.
Berita Terkait
-
Nadiem Makarim Terseret Kasus Pengadaan Chromebook, Apa Bedanya dengan Laptop Windows?
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
-
Nadiem Makarim Terseret Kasus Korupsi, Ini Kelebihan dan Kekurangan Laptop Chromebook
-
Terjerat Kasus Google Cloud, Nadiem Makarim Bisa Jadi Tersangka Ganda?
-
Konten Kreator Sindir Jokowi: Penunjukan Nadiem Jadi Menteri Pendidikan di Luar Nalar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
KPK Dalami Kesesuaian Kualitas dan Harga Barang Bansos Presiden Covid-19
-
CEK FAKTA: Ada Penjarahan di Mal Atrium Senen pada 29 Agustus 2025?
-
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Penunjukan Menkopolkam Definitif, Ingatkan Perbedaan Fungsi Kemhan
-
Blak-blak saat Dibesuk Menko Yusril, Delpedro Marhaen: Saya Tidak Bersalah!
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini