Suara.com - Pendukung calon Kepala Kepolisian Indonesia Budi Gunawan di sidang Praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2/2015) mengaku sebagai massa bayaran. Mereka dibayar Rp 50 ribu perorang.
Salah satu massa bayara itu adalah Asril Alim, pria tua warga Johar Baru, Jakarta Pusat. Dia bagian dari pengunjuk rasa membela Budi Gunawan. Dia terus bediri di depan pengadilan meski hujan menerpa.
"Bang, nggak ada yang mau ikutan kayak begini kalau nggak dibayar," ujar Asril kepada suara.com sembari menyantap makan siangnya.
Asril hanya tahu akan diupah Rp 50 ribu untuk berlaga seperti pendemo. Namun dia menduga, upahnya itu sudah 'disunat'.
"Satu orang Rp 50ribu. Tapi dengar-dengar jatahnya Rp 100 ribu. Terus dipotong sama koordinator jadi Rp 50 ribu," paparnya.
Lelaki berkumis tersebut mengaku sehari-hari bekerja sebagai pedagang jam di kawasan Jakarta Pusat. Dia mengaku tidak rugi apabila tidak berdagang. Sebab dengan kondisi hujan seperti ini, dia tidak bisa menggelar lapak dagangannya.
Selain mendapatkan uang, dia mengaku juga mendapatkan jatah makan siang serta transport dari kediamannya menuju PN Selatan. Lelaki 60-an tahun ini juga tidak takut sakit jika harus terus ikut berunjuk rasa di bawah derasnya hujan.
Hanya saja beberpa orasi dari orator membantah sebagai massa bayaran. Mereka mengaku rela berdemo membela Budi Gunawan tanpa bayaran.
"Tolong dari teman-teman media, jangan membelokkan isu kalau kami massa yang dibayar. Gerakan kami ini murni dari hati nurani kami," ujar salah satu orator.
Untuk diketahui, Budi Gunawan merupakan calon Kepala Kepolisian Indonesia yang ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK. Budi tidak terima. Dia pun mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia ingin pengadilan mencabut status tersangkanya itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!