Suara.com - Beberapa mantan anggota ISIS asal Jerman baru-baru ini mengungkap kebrutalan kelompok yang kini menguasai sebagian kawasan Irak dan Suriah tersebut. Para mantan anggota ISIS adalah warga Jerman yang kini bekerjasama dengan dinas keamanan Jerman.
Mereka adalah beberapa dari 200 warga Jerman yang pulang usai bertempur bersama ISIS. Kepada Sueddeutsche Zeitung, mereka menceritakan secara rinci kehidupannya selama berada di dalam kelompok tersebut.
Beberapa diantaranya mengungkapkan kengerian teramat sangat yang dialami ketika menolak perintah dari atasan mereka di ISIS. Salah satunya mengungkap pengalamannya dibawa ke sebuah "rumah pembantaian" setelah menolak menyerahkan paspornya kepada ISIS.
Ia menggambarkan tempat itu penuh noda bekas darah. Menurutnya, mereka yang dituduh memberikan informasi rahasia kepada musuh akan disiksa, ditembak, atau dipenggal.
Seorang mantan anggota lainnya menceritakan, ada seorang anggota baru yang dieksekusi mati hanya karena ia menyembunyikan ponselnya. ISIS takut pesawat tanpa awak Amerika Serikat (AS) dapat mengetahui posisi mereka lewat ponsel.
Ada pula yang mengatakan, mereka yang mencoba pergi dari Irak maupun Suriah tanpa sepengetahuan pemimpin mereka, ditembak mati. Sementara itu, beberapa lainnya menuturkan ujian berat yang harus mereka jalani untuk menguji keberanian mereka. Ada yang diminta menghabisi orang hanya untuk membuktikan bahwa mereka dapat mematuhi perintah dari ISIS.
Sedikitnya 50 mantan petempur ISIS sudah kembali ke Negara Bagian Westphalia, Jerman. Beberapa di antara mereka dilaporkan mengalami trauma. (News.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah