Suara.com - Beberapa hari terakhir, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersitegang dengan PT PLN gara-gara pasokan listrik ke rumah pompa waduk Pluit, Jakarta Utara, mati di saat benar-benar dibutuhkan. Ahok sangat kesal waktu itu.
Tadi, Ahok dan General Manager PT PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Haryanto WS bertemu di Balai Kota DKI Jakarta. Usai pertemuan, Haryanto tak mau menceritakan hasilnya kepada wartawan.
"Itu kan sudah lewat ya, jadi tidak perlu dibahas lagi. Pak Gubernur sudah menyampaikan, yang sudah berlalu biarlah berlalu," ujar Haryanto.
Haryanto mengatakan insiden kemarin hanya miskomunikasi. Agar kesalahpahaman tidak lagi terulang, Pemprov DKIJakarta dan PLN sepakat membangun posko bersama untuk memantau pompa-pompa air yang tersebar di sejumlah lokasi penting di Ibu Kota.
"Dengan adanya posko, seperti yang sudah saya sampaikan tadi ke Pak Gubernur, itu tidak akan terjadi lagi miskomunikasi, pengambilan-pengambilan keputusan dan informasi," kata Haryanto.
"Misalkan ada informasi, hei, di sana pompanya nggak jalan. Pertanyaannya kan sering yang sederhana, pompa yang mana sih, katakanlah pemda bilang Ancol Timur, Ancol Timur yang mana? Mungkin Ancol Timur pemda dengan PLN beda lokasinya. Itu nggak ketemu nanti, bisa ramai," Ahok menambahkan.
Diharapkan setelah ada posko, tidak ada lagi kesalahpahaman antara pemerintah dan PLN.
"Fungsi posko untuk menampung informasi, melakukan koordinasi, pengecekan bersama, satu orang pln satu orang pemda coba lihat ke sini, supaya tidak ada informasi yang tidak akurat," kata Haryanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta