Suara.com - Belasan anggota pecinta sepeda tua asal Jember, Jawa Timur, yang tergabung dalam Solidaritas Pelajar dan Komunitas Sepeda Tua mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (16/2/2015).
Komunitas yang beranggotakan 15 orang itu sengaja menempuh jarak sekitar seribu kilometer untuk memberikan dukungan moral kepada KPK. Komunitas tersebut prihatin dengan KPK yang sekarang eksistensinya sedang terancam.
"Menyelamatkan Indonesia dengan memberantas korupsi adalah komitmen luhur dari seluruh rakyat Indonesia, karena itu kami berusaha menempuh jarak yang sangat jauh ini untuk mendukung KPK," kata Agus Hamdani di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Selain itu untuk mendukung KPK, mereka juga memperjuangkan isu kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan bisa dicapai bila Indonesia bebas dari korupsi.
"Masyarakat luas merindukan Indonesia bebas dari korupsi, Indonesia yang kuat. Kami berharap bapak Jokowi dapat menemui kami sebentar, karena kami akan gowes ke Istana," kata Agus.
Agar Presiden Jokowi bisa bersikap tegas, komunitas tersebut rencananya akan memberikan "pil antigalau" kepada Presiden.
"Agar tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan demi menyelamatkan KPK. Kami akan menyerahkan pil 'antigalau.' Pil ini untuk mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak ragu-ragu menyelamatkan KPK," kata Agus.
Seperti diketahui, setelah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap dan dijadikan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, satu persatu, pimpinan KPK lainnya juga dilaporkan ke polisi.
Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan atas dugaan pertemuan dengan elite PDI Perjuangan di Pilpres 2014. Samad dikatakan melobi tim sukses agar dipasangkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja juga dilaporkan ke polisi terkait dugaan tindak kriminal atas perampokan perusahaan dan kepemilikan saham secara ilegal di PT Desy Timber di Berau, Kalimantan Timur.
Kemudian, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen juga dilaporkan ke polisi atas dugaan suap kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat ketika Zulkarnaen masih menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim pada 2010
Bahkan, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi juga dipolisikan dengan kasus yang menurut Johan Budi sebenarnya sudah lama selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf