Suara.com - Kepolisian Daerah Bali menyiapkan personel pengamanan pemindahan dua terpidana mati dari kelompok "Bali Nine", Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, Kerobokan, Kabupaten Badung. Kedua narapidana warga negara Australia itu akan dieksekusi di Pulau Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Dari segi kesiapan, kami sedang menyusun personel dan peralatan terkait pemindahan narapidana itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Senin (16/2/2015).
Hery tidak menyebutkan jumlah personel pengamanan pemindahan dua narapidana mati kasus narkoba yang divonis mati tahun 2006 itu.
"Kami masih menyusun jumlah personelnya," ucapnya.
Meski demikian, sejumlah kesatuan dari polisi setempat telah disiapkan di antaranya dari kesatuan Intelijen, Pengendalian Masyarakat (Dalmas), Brimob, dan Polisi Lalu Lintas yang dibantu personel dari Polres Badung dan Polres Denpasar.
Hery belum bersedia menyebutkan waktu pemindahan dua narapidana perkara penyelundupan 8,2 kilogram heroin itu.
"Kami belum tahu pasti kapan akan dipindahkan. Bisa pagi bisa siang, sore, dini hari atau malam," katanya.
Pihaknya hanya melakukan tugas pengamanan, sedangkan terkait pelaksanaan eksekusi, lanjut Hery, bukan merupakan kewenangannya melainkan pihak Kejaksaan Tinggi Bali.
Kemungkinan besar, kata dia, pemindahan akan dilakukan melalui jalur udara yakni dari Bandara Internasional Ngurah Rai sehingga jalur dari lapas menuju bandara akan mendapatkan prioritas pengamanan. (Antara)
Berita Terkait
-
Polda Bali Resmi 14 Orang karena Dicap Perusuh Demo Agustus, 4 di Antaranya Masih Anak-anak
-
Tak Mau Ada Banding, Fariz RM Pasrah Apapun Pun Vonis Hakim
-
Sudah Legowo, Fachri Albar Terima Vonis 6 Bulan Rehabilitasi Tanpa Banding
-
Kenapa Ammar Zoni Batal Bebas Tahun Ini?
-
Massa Lempar Batu hingga Gerbang Rusak, Demo di Depan Polda Bali Ricuh
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!