Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah Indonesia akan tetap konsisten pada rencana semula, mengeksekusi terpidana mati kasus narkotika, termasuk dua warga Australia, meski Australia terus menerus menekan Indonesia agar membatalkan hukuman tersebut.
"Tentu semua pandangan-pandangan dari banyak pihak itu semua menjadi bagian dari perhatian dan konsentrasi kita. Tapi nggak ada (pengurangan dan penundaan hukuman). Kita tetap, bagian hukum tetap jalan," kata Jusuf Kalla usai menjadi pembicara dalam Mukernas I PPP di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
Dua warga Australia yang akan dihukum mati adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Mereka terbukti menyelundupkan heroin berskala besar dari Australia ke Bali. Komplotan mafia tersebut dikenal sebagai Bali Nine.
Macam-macam cara ditempuh pemerintah Australia untuk membuat dua warganya bebas dari hukuman mati, bahkan mereka sampai mengancam akan memboikot wisata Indonesia, bahkan Sekjen PBB Ban Ki-moon sampai menelepon Menteri Luar Negeri Indonesia.
Upaya lainnya, Perdana Menteri Tonny Abbot menyebut-nyebut sumbangan Australia untuk korban bencana tsunami di Aceh.
Selama ini, Indonesia sudah menjadi pasar narkoba dunia. Presiden Jokowi telah berjanji untuk tidak kompromi lagi dengan para mafia narkotika karena mereka telah merusak generasi muda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung