Suara.com - Salah satu calon penumpang Lion Air nomor penerbangan JT 748 jurusan Bandara Soekarno-Hatta tujuan Surabaya, Asiwardi Gandhi, sangat menyayangkan tanggapan manajemen Lion Air atas delay selama berjam-jam yang dialaminya dan ratusan penumpang lainnya.
Asiwardi memberikan sejumlah catatan kritis untuk maskapai Lion Air.
Pertama, seorang duty manager Lion Air sekitar jam 09.00 WIB tadi memberikan penjelasan kepada para penumpang dengan menyebutkan bahwa keterlambatan Lion Air terjadi akibat adanya 10 pesawat yang mengalami kerusakan.
"Dia ngomong kalau ada 10 pesawat rusak, tidak bisa terbang. Kalau itu benar, berarti kan maintenance Lion tidak benar. Mosok 10 pesawat bisa bareng rusak. Berarti ini tidak benar," kata Asiwardi kepada suara.com.
Dengan adanya pernyataan tersebut, kata Asiwardi, berarti hanya menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan jadwal pemeliharaan pesawat.
"Aspek keamanannya bagaimana?" kata Asiwardi.
Kedua, kata Asiwardi, ketika calon penumpang membutuhkan penjelasan terkait keterlambatan pesawat, tidak ada petugas yang benar-benar bisa memberikan informasi yang memadai. Asiwardi menambahkan duty manager harus punya otoritas yang cukup dan berfungsi dengan baik.
"Tidak ada leadership yang cukup. Kalau ada penumpang yang menuntut informasi, tidak ada komunikasi yang baik. Malah, petugas kabur. Duty manager ruangannya kosong. Sampai malam tadi tidak ada yang masuk ke ruangan itu," kata Asiwardi.
Ketiga, belajar dari insiden ini, faktor yang terkait dengan keselamatan harus menjadi perhatian terus menerus maskapai Lion Air. "Faktor keselamatan yang paling utama dan harus diutamakan," katanya.
Keempat, Lion Air harus betul-betul memperhatikan ketepatan waktu agar tidak merugikan konsumen.
Asiwardi seharusnya diberangkatkan jam 06.00 WIB tadi. Tapi, jadwalnya diundur sampai beberapa kali, bahkan sampai jam 11.00 WIB belum jelas kapan akan diberangkatkan. Akhirnya, dia memutuskan untuk refund tiket, karena akan percuma pergi ke Surabaya karena akan terlambat datang ke acara.
Tapi, proses refund tiket ternyata tidak berjalan lancar.
"Saya belum terima kompensasi Rp300 ribu. Refund juga belum dibayar. Kami juga dirugikan waktu," kata Asiwardi seraya mengatakan terpaksa harus kembali lagi untuk mengurus haknya yang belum dipenuhi Lion Air.
Karena calon penumpang sangat kecewa, sebagian dari mereka sampai emosi. "Tong sampah dibanting, sampai komputer dimatikan, Meja duty manajer dibalik," kata Asiwardi.
Hingga malam ini, masih ada ratusan calon penumpang Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta yang belum bisa diberangkatkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India