Suara.com - Wakil Komisi V DPR, Yudi Widiana dari Fraksi PKS mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan harus tegas dalam menegakan aturan penerbangan.
Menurutnya, kementerian perhubungan tidak perlu pandang bulu dalam menerapkan aturan kepada maskapai penerbangan yang bermasalah.
Hal itu dikatakan Yudi mengomentari peristiwa delay sejumlah pesawat Lion Air dalam dua hari ke belakang.
"Saat ini Kementerian Perhubungan harus pakai kacamata kuda untuk menerapkan aturan itu. Kita tahu apa yang dilakukan saat kasus AirAsia yang begitu tajam. Kita lihat jika ini terjadi pada Lion Air," kata Yudi dihubungi suara.com, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
"Kalaupun Lion Air punya Presiden, tetap aturan harus ditegakkan," tegasnya.
Maskapai Lion Air diketahui milik Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana.
Dia menambahkan, dari peristiwa delay Lion Air ini, Kementerian Perhubungan harus memberikan sanksi, karena banyaknya penumpang yang mengalami kerugian.
"Karenanya, Lion Air harus diberikan sanksi, minimal peringatan," tegasnya.
Hal itu juga, sambungnya, sejalan dengan keinginan pemerintah lewat Kementerian Perhubungan untuk membenahi keselamatan keamanan penerbangan Indonesia. Saat ini, sambungnya, level keselamatan Indonesia masih terkategori kurang baik.
"Saat ini Indonesia ada di level 2, karenanya harus ditingkatkan di level 1," tambah Yudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa