Suara.com - Bontenk, bukan nama sebenarnya berdiri di pinggir jalan di dekat Terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat. Mengenakan jins biru, kemeja kotak-kotak, dan kacamata, Bontenk hanya berdiri sambil merokok.
Setiap pagi, dia berkeliaran di sekitar Kota Bogor untuk mencari daftar 'hitam' para kreditur sepeda motor.
"Kalau ketangkep, yah bawa motornya. Kan dia nunggak kredit," ujarnya saat ditemui suara.com pekan lalu.
Bontenk merupakan mantan begal yang telah beralih profesi menjadi debt collector. Menurut dia, dirinya ingin bekerja yang lebih 'baik'.
"Gue dua tahun lah kira-kira (jadi pembegal). Tapi gue nggak bunuh orang," klaimnya dengan nada tegas.
Bontenk menjelaskan dirinya tidak tergabung dalam kelompok tertentu. Dalam melakukan aksinya, dirinya hanya bedua dengan seorang temannya.
"Dulu sering di Tangerang, Parung, Cisauk. Terakhir di Parung," ceritanya.
Rata-rata dalam sepekan, Bontenk dan kawannya hanya beraksi sekali saja. Dalam setiap aksinya, dia mendapatkan uang minimal Rp1 juta dari hasil penjualan motor hasil pembegalan.
Untuk menjual motor hasil pembegalan, dia tidak sembarangan. Dia membongkar bagian-bagian motor yang mudah dijual seperti velk, body, jok, stang, dan karburator.
"Mesin sama rangka nggak. Kan ada nomornya. Biasanya dibuang aja. Atau kalau ada yang mau, paling yang bikin motor modif," jelas dia.
Bontenk menjual sendiri bagian-bagian motor itu. Namun jika sepi pembeli, dia menjualnya ke penjual onderdil motor bekas di sekitar Tangerang.
Dia menambahkan harga jualnya sangat murah. Dia mencontohkan velk racing dijual hanya Rp 100 ribuan perbuah. Bahkan rangka stang dia jual Rp 120 ribu saja.
"Rata-rata satu motor, gue dapet Rp1 jutaan," kata dia.
Onderdil Bekas
Penjual onderdil bekas di wilayah hukum Polda Metro Jaya saat ini tengah dipantau. Polisi mencurigai pasar onderdil bekas menjadi tempat penampungan hasil pembegalan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan