Suara.com - Polres Jakarta Barat pekan lalu membentuk tim antibegal. Pasukan ini untuk memberantas pencurian pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian kendaraan bermotor.
Pembentukan tim ini memang disengaja. Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Fadil Imran sebenarnya ini bukan grup baru. Melainkan tim hasil modifikasi tim antipreman.
Tim antibegal terdiri dari anggota khusus. Mereka direkrut dari berbagai polsek di wilayah hukum Jakarta Barat. Masing-masing Polsek dipilih 5 orang. Petugas yang terpilih mesti punya keahlian khusus, seperti menembak dan bela diri serta paham hukum.
"Jadi sudah ada instrumen hukum yang mengatur, yaitu Perkap dan UU, manakala membahayakan masyarakat, melawan, melarikan diri dan mengancam, anggota ini siap bertindak tegas (tembak di tempat)," kata Fadil di Polres Jakarta Barat.
Hingga awal Maret 2015, tim tersebut sudah mengungkap 7 kasus. Di antaranya tiga kasus pencurian pemberatan, dua pencurian dengan kekerasan, dan dua pencurian kendaraan bermotor. Delapan tersangka pelaku dibekuk, lima di antaranya ditembak kakinya.
Pasukan khusus ini selayaknya Densus atau Kopassus di TNI dalam berpenampilan. Mereka bersenjatakan lengkap. Seperti membawa senjata laras panjang jenis M-4, senjata laras pendek, sepeda motor tril dan mobil untuk memburu pelaku. Sementara peralatan yang mereka pakai seperti mengenakan helm khusus, body protector, elbow protector, knee protector, glove, dan light untuk aksi malam hari. Mereka beraksi di titik-titik rawan begal. Sepeti di Cengkareng, Kalideres, dan Tambora.
Ciri khusus pembegal
Namun meski sudah dipersenjatai lengkap, pasukan khusus ini tidak mudah menangkap pembegal. Sebab pembegal sadar tengah diincar polisi. Hanya saja, selalu ada jejak yang tertinggal, begitu istilah polisi. Jejak ini bisa didapatkan dari keterangan korban atau saksi mata, tentunya juga hasil olah TKP. Untuk kasus begal, menurut penyidik yang enggan menyebutkan nama itu, biasanya pelaku memiliki ciri-ciri khusus.
Seperti dalam salah satu kasus yang belum lama ini terungkap, dari info awal, polisi menduga pelakunya tidak jauh berbeda dari kasus kejahatan yang terjadi di Jalan Latumenten, Jakarta Barat. Walau tempat tongkrongan pelaku sudah ketahuan, ternyata pelaku tidak bisa langsung ditemukan. Tempat tongkongannya banyak. Jadi, polisi harus menyisir satu persatu.
"Saya dapat pelaku ini satu minggu dan itu nggak pulang-pulang," kata anggota tim antibegal itu.
Tantangan berikutnya ialah eksekusi pelaku begitu yang bersangkutan sudah di depan mata. Polisi harus ekstra hati-hati, mengingat pelaku dalam posisi waspada. Mereka telah menyiapkan perlawanan bila sewaktu-waktu disergap petugas.
Selain pelaku tidak sendirian, mereka juga menyiapkan senjata, seperti pedang, parang, bahkan senjata api rakitan. Itu sebabnya, ketika hendak ditangkap, mereka masih bisa berani melawan petugas.
"Karena dia melawan, akhirnya kita tembak kakinya. Dan kita dapat dua orang, sisanya kabur," kata dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Buktikan Payudara Asli, Duo Serigala Rela Diremas
Perlakuan Keji di Lokasi Jatuhnya MH17 Terekam Kamera
Jessica Iskandar Blak-blakan soal Pernikahannya
Bocah yang Tertembak Senjata Tentara Ternyata Sakit Kanker Tulang
7 Foto Meme Kocak #SaveHajiLulung
Tag
Berita Terkait
-
Perampok Bersenjata Tembak Lantai Minimarket Magetan, Uang Rp15 Juta dan Brankas Ludes Digasak
-
Staf Ahli DPRD Dairi Ditangkap Kasus Begal Payudara Anak Sekolah
-
6 Fakta Drama Begal Palsu di Bogor: Viral Ngaku Dirampok, Ternyata Takut Istri Usai Gadaikan Motor
-
Drama Begal Palsu: Pria Ini Ngaku Dipepet 4 Pelaku, Ternyata Takut Istri Usai Gadaikan Motor
-
Aksi Komplotan Perampok Makin Ngeri: Nyamar Polisi hingga Sekap Korbannya usai Dicegat di Jalan!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik