Suara.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) belum berhasil memulangkan enam belas Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap otoritas Turki.
Direktur perlindungan WNI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus bernegosiasi dengan pemerintah Turki, terkait opsi yang akan diambil terhadap WNI yang didominasi oleh anak-anak tersebut.
“Opsinya tergantung hasil kesepakatan dengan pemerintah (Indonesia) dengan pemerintah Turki dan saat ini kita sedang membahasnya dengan pemerintah Turki,” kata Iqbal saat dihubungi Suara.com, Sabtu(14/3/2015).
Namun, menurutnya saat ini pemerintah Indonesia sendiri belum punya opsi sendiri terkait dengan hal tersebut. Pasalnya, Indonesia tidak bisa mengambil opsi lain sebelum adanya opsi yang disepakati bersama dengan pihak Turki.
“Pemerintah tidak ada opsi sendiri, karena kita harus sepakt dengan pemerintahan Turki. Nanti hanya ada satu opsi, yakni opsi yang disepakati tersebut. Saat ini ada ada KBRI, KJRI yang terus negosiasi dengan Pemerintah Turki,” jelasnya.
Seperti diberitakan bawah awalnya terdapat enam belas orang WNI yang menagadakan perjalanan ke Turki dinyatakan hilang karena terpisah dari rombongan tour saat tiba di Turki.
Namun, ternyata enam belas orang yang terdiri dari 11 orang anak-anak, seorang laki-laki dan empat orang perempuan tersebut yang akhirnya ditangkap oleh otoritas Turki tersebut bukanlah anggota dari rombongan tour.
Keenam belas orang tersebut saat ini masih ditangani oleh pemerintah Turki bersama Kemenlu Indonesia.Berdasarkan keterangan dari Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi bahwa keenam belas orang tersebut berencana untuk menyeberang ke Suriah.
Menlu belum bisa memastikan apakah ke-16 WNI yang ditangkap otoritas Turki karena akan menyeberang ke Suriah itu akan bergabung dengan gerakan Islamic State on Iraqi and Syria (ISIS).
Karena itu, Kementerian Luar Negeri mengirim satu tim untuk terus meningkatkan kerja sama kita dengan Turki.
“Mudah-mudahan kalau tidak hari ini besok tim tersebut sudah berangkat,” kata Retno, Jumat (13/3/2015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjamaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Drama Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Pernah Dilaporkan Hilang, Pulang Jadi Tersangka Korupsi Rp32,2 M
-
Rekening Istri dan Staf Pribadi Jadi Penampung Aliran Dana Rp32,2 M Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran