Suara.com - Sekitar seribu warga Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, mengungsi di Mapolres Yahukimo dan rumah ibadah di daerah setempat. Pengungsian besar-besaran ini dilakukan pascaaksi anarkis yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dan simpatisan yang menamakan diri Komite Nasional Papua Barat pada Kamis pekan lalu.
"Jumlah pengungsi di Mapolres Yahukimo dan rumah ibadah seperti masjid dan gereja sebanyak seribu orang," kata Kapolres AKBP Ade Djadja Subagja, Minggu (22/3/2015).
Subagja membeberkan para pengungsi terdiri dari kaum perempuan dan anak-anak. Mereka ketakutan karena diancam oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat yang selama ini eksis di Kabupaten Yahukimo.
"Pengungsi ini, paling banyak di Mapolres sekitar 700 orang, mereka sudah amankan mobil atau harta benda mereka lainnya. Dan yang di rumah ibadah seperti masjid dan gereja ada sekitar 300-400 orang," katanya.
Terkait tindakan anarkis dan pengancaman yang dilakukan oleh simpatisan dan massa Komite Nasional Papua Barat kepada warga Yahukimo Subagja mengatakan telah memberikan pemahaman kepada warga agar menyikapi masalah tersebut dengan arif.
"Untuk pengungsi saya sudah berikan pemahaman, tidak perlu mereka kuatir dan takut, polisi di back up Brimob dan TNI sedang bekerja dan menciptakan agar situasi tetap kondusif," tuturnya.
Pemerintah, kata Subagja, telah memberikan bantuan pangan kepada pengungsi, namun masih dalam bentuk beras.
Terkait dengan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah setempat yang dikabarkan ditarik oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua demi keselamatan mereka, Subagja membenarkan kabar tersebut.
"Ya memang para dokter juga mereka ketakutan sama anggota dan simpatisan KNPB, yang mengancam. Cuma saya menahan mereka agar tetap di Mapolres Yahukimo. Saya sebagai kapolres memberikan jamin soal Kamtibmas yang sudah berangsur-angsur kondusif," kata dia.
Saat ini, kata dia, Rumah Sakit Dekai Yahukimo sudah mulai beroperasi seperti biasa karena ada sejumlah tenaga dokter yang mulai melayani.
Peristiwa di Dekai berawal ketika massa Komite Nasional Papua Barat melakukan aksi penggalangan dana. Karena tidak mengantongi izin dan meresahkan warga setempat, aktivitas tersebut dibubarkan paksa oleh aparat Brimob dan personil polisi dari Mapolres Yahukimo.
Tapi kemudian diwarnai dengan insiden pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Yahukimo, serta senjata api revolver jenis Taurus dikabarkan hilang dan diduga dirampas massa Komite Nasional Papua Barat yang mengamuk dan melakukan perlawanan kepada aparat. (Lidya Salmah)
Tag
Berita Terkait
-
Seorang Warga Sipil Ditemukan Tewas Akibat Sabetan Sajam di Yahukimo, Polisi Buru Pelaku
-
2 Anggota OPM Tewas dalam Baku Tembak di Yahukimo, TNI Ungkap Alasan Pengejaran
-
Anggota Polres Yahukimo Dibacok OTK di RSUD Dekai Saat Jenguk Pacar, Polisi Buru Pelaku
-
Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
-
Usai Identifikasi, 11 Jenazah Korban Serangan TPNPB-OPM Diserahkan ke Keluarga, Ini Daftar Namanya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar
-
Ancaman Rob Mengintai Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Dukung Aturan Perlindungan Mangrove