Suara.com - Mantan Anggota DPRD Riau, Mansyur HS, tampak linglung dan kebingungan usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Sekolah Polisi Negara Kota Pekanbaru, Sabtu (28/3/2015).
Berdasarkan pantuan Antara, Mansyur menjalani pemeriksaan sekitar dua jam. Mansyur meninggalkan tempat pemeriksaan di ruang Visualisasi SPN Pekanbaru dengan tergesa-gesa dan berusaha menghindari kerumunan wartawan. Mansyur yang merupakan Ketua Fraksi PKS periode 2004-2009 itu tidak mengucapkan sepatah kata pun ketika ditanyai awak media.
Ia hanya terus berjalan dan berusaha menutupi wajahnya agar tidak masuk sorotan lensa kamera. Uniknya, ia terlihat kebingungan saat mencari mobilnya yang diparkir di belakang gedung SPN.
Penyidik KPK kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota DPRD Riau terkait dugaan suap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2014 dan Rancangan APBD 2015.
Selain Mansyur, dua orang lainnya yang juga diperiksa adalah Ketua Fraksi PKB DPRD Riau Abdul Wahid dan mantan Wakil Ketua DPRD Riau Hasmi Setiadi dari PAN.
Sama seperti Mansyur, Ketua Fraksi PKB DPRD Riau, Abdul Wahid dan mantan Wakil Ketua DPRD Riau dari PAN, Hasmi Setiadi juga sama sekali tidak bersedia memberikan keterangan kepada awak media yang menunggu.
Seusai pemeriksaan, salah satu penyidik KPK mengatakan bahwa pemeriksaan hari ini adalah tiga anggota DPRD yang disebutkan diatas.
Pemeriksaan terhadap sejumlah anggota dan mantan anggota DPRD Riau serta sejumlah pejabat Pemprov Riau telah berlangsung sejak Selasa (24/3) lalu, dan berdasarkan sumber yang dipercaya, pemeriksaan bakal terus berlanjut hingga Rabu (1/4) mendatang.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun sebagai tersangka pemberisuap Rancangan APBD Perubahan Pemprov Riau tahun 2014. Tak lama berselang, KPK juga menetapkan A Kirjauhari yang diduga disuap oleh Annas menjadi tersangka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO