Suara.com - Salah satu isu kuat menjelang Kongres PDI Perjuangan di Bali, 9-12 April 2015, ialah akan ada posisi baru di kepengurusan partai. Posisi itu ialah kursi wakil ketua umum.
Sejumlah nama sudah disebut-sebut bakal mengisi posisi orang nomor dua di partai berlambang banteng bermoncong putih, di antaranya putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.
Menanggapi isu tersebut, secara diplomatis pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan nama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan belum diusulkan secara resmi menjadi calon wakil ketua umum. Pasalnya, jabatan baru itu sendiri juga belum diusulkan secara formal oleh internal partai.
"Usulan dari kongres adalah dari bawah. Tapi sampai saat ini, dari rapat mulai dari rapat desa dan kecamatan kabupaten kota, dan provinsi, belum ada wacana wakil ketua umum," kata Hasto usai menghadiri acara car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/3/2015).
Hasto menambahkan pembahasan jabatan wakil ketua umum bisa saja muncul pada waktu kongres. Sebab, kata dia, PDI Perjuangan akan membentuk tiga pilar kepartaian yang bertugas untuk urusan internal, program kerakyatan, dan pemerintahan.
"Seluruh materi kongres akan ditetapkan dalam kongres. Dalam rancangan SC adalah struktur partai solid dari tiga bidang, internal, program kerakyatan, dan pemerintahan," katanya.
Puan, sambung Hasto, bukan tidak mungkin menempati salah satu bidang di struktur partai, misalnya bidang pemerintahan, mengingat Puan menjabat sekarang menteri.
Namun, kata Hasto, pihaknya juga akan tetap memperhatikan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menginginkan para menteri Kabinet Kerja untuk menanggalkan jabatan di partai politik.
"Puan menempati posisi di pemerintah, dengan tugas revolusi mental. Nanti itu disinergikan dengan tiga pilar partai tadi. Dan, tidak ada benturan posisi di struktural partai atau organ pelaksana tugas partai," kata Hasto.
Berita Terkait
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Hasto Kristiyanto: Lengkapi Markas di Rote Ndao, Wujudkan Visi Geopolitik Bung Karno dari Selatan
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'
-
Puan Maharani Respons Pembatasan Titik Reses DPR: Anggaran Berpotensi Dipangkas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi