Suara.com - Sebagian WNI yang sebelumnya berada di Yaman, sore ini, Minggu (5/4/2015), tiba di Tanah Air. Mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Common Lounge, Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta.
Salah satu pelajar Indonesia yang belajar di Universitas Darul Ulum Syariah, Yaman, Muhamad Yusuf, terlihat gembira. Kepada suara.com, ia bercerita tentang konflik yang terjadi di Yaman.
"Kondisi di sana ya cukup mengancamlah," ujar Muhamad Yusuf.
Yusuf menambahkan keadaan yang mencekam dirasakannya sejak 31 Maret 2015 atau setelah roket dan bom berjatuhan.
"Kalau di daerah saya tinggal, tempat sekolah saya universitas saya tanggal 31 malam," kata Yusuf.
Ia juga bercerita tentang keadaan kampus. Di sana, kata Yusuf, ada sekitar 65 pelajar WNI. Tapi, katanya, tak semuanya mau dipulangkan ke Indonesia.
"Kalau di universitas saya tinggal enam orang dari 65. Alasan mereka macam-macam, ada yang dengar dari orangtuanya bilang, kalau masih bisa dipertahankan di sana dipertahankan, soalnya biaya lagi pulang ke sana dan biaya sudah habis sudah banyak, karena mau balik ke sana lagi bingung," kata dia.
Seperti diketahui, saat ini situasi di Yaman sedang panas. Eskalasi politik meningkat terus dan mendorong pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar