Suara.com - Pengamat politik dari CSIS, Phillips J Vermonte, menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbaiki hubungan baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini terlebih setelah partai berlambang banteng moncong putih tersebut merasa sudah mulai dijauhkan.
"Saran (untuk) Pak Jokowi, kalau saya diminta, saya tidak akan menyarankan kepada Pak Jokowi beralih koalisi. Yang harus diperbaiki adalah hubungan dengan PDIP. Gimana pun, PDIP yang mencalonkan (Jokowi)," ujar Phillips, dalam salah satu diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).
Sebaliknya, Phillips juga meminta kepada PDIP untuk menerima realitas politik yang ada, bahwa Jokowi sudah menjadi Presiden RI. Artinya, dia bukan lagi petugas partai seperti yang sebelumnya digadang-gadangkan oleh Megawati.
"PDIP juga harus menerima realita yang baru, (bahwa) Presiden terpilih bukan dari keluarga Bu Megawati," jelasnya.
Phillips mengatakan, di pemerintahan yang dibangun Jokowi-JK, kini juga banyak partai oposisi yang coba mendekat ke pemerintahan. Dia bahkan menilai bahwa sudah banyak partai yang berada di KMP kini mulai melunak.
"Faktanya sekarang, KMP lebih banyak mendukung Pak Jokowi. Support datang dari parpol oposisi pasti ada penyebab. Koalisi KMP-KIH tidak akan solid karena ada banyak kepentingan di antara mereka. Mereka dibentuk bukan dalam satu platform," tandas Phillips.
Berita Terkait
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Hasto Kristiyanto: Lengkapi Markas di Rote Ndao, Wujudkan Visi Geopolitik Bung Karno dari Selatan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini