Pasangan ganda Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. [PBSI]
Pasangan atlet pemusatan pelatihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sukses menjuarai turnamen Singapura Terbuka 2015 setelah menaklukkan pasangan Cina.
"Kami bersyukur karena hasil ini tidak terduga bagi kami. Kami sangat senang," kata Ricky tentang kemenangannya bersama Angga atas ganda putra Fu Haifeng/Zhang Nan seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Angga/Ricky menyabet gelar juara dalam laga tiga set yang berlangsung selama 55 menit dengan skor 21-15, 11-21, dan 21-14.
Ricky mengaku fokus menjalani pertandingan bersama Angga sejak masuk putaran perempat final, semifinal, hingga final tanpa khawatir hasil yang akan mereka raih.
"Kami belajar dari pengalaman sebelumnya. Pada kejuaraan di Swiss, kami bertemu pasangan Cina lain dan banyak yang kami pelajari dari mereka. Sejak di Malaysia melawan pasangan-pasangan Cina, kami sudah sering unggul tapi justru kedudukan terbalik pada akhir pertandingan. Kami belajar dari pengalaman itu," kata Ricky.
Pasangan muda putra itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu meraih gelar pada turnamen tingkat super series di Singapura setelah dua ganda andalan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada nomor ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada nomor ganda campuran terhenti pada putaran semifinal.
"Pada game pertama kami sempat unggul. Pada game kedua kami lengah dan kalah cepat selain banyak melakukan kesalahan sendiri. Pada game ketiga kami berusaha bangkit lagi untuk bermain lebih sabar dan fokus satu per satu," kata Angga.
Atlet ganda yang mulai berpasangan pada 2014 itu juga sempat mencatat prestasi dengan menempati peringkat kedua pada turnamen Macau Terbuka 2014 dan Thailand International Challange 2015.
"Kami berterima kasih kepada Tuhan, teman, keluarga, pelatih, dan keluarga besar PBSI. Kami berharap dapat terus menjadi juara pada turnamen-turnamen berikutnya," kata Angga.
Wakil-wakil Cina mendominasi gelar juara Singapura Terbuka yaitu pada nomor ganda campuran, ganda putri, dan tunggal putri.
Pada nomor ganda campuran, pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei menjadi juara setelah lawan senegara mereka Lu Kai/Huang Yaqiong mengundurkan diri pada putaran final turnamen berhadiah total 300 ribu dolar AS itu.
Pasangan putri Ou Dongni/Xiaohan Yu meraih gelar juara nomor ganda putri setelah mengalahkan pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 21-17 dan 21-16 dalam pertandingan yang berlangsung 51 menit.
Atlet tunggal putri Sun Yu juga menyabet gelar juara dalam pertandingan putaran final selama 72 menit melawan wakil Taiwan Tai Tzu Ying dengan skor 21-13, 19-21, dan 22-20.
Pada nomor tunggal putra, atlet Jepang Kento Momota menjadi satu-satunya wakil negeri sakura di Singapura yang menjadi juara setelah menaklukkan wakil Hong Kong Hu Yun dengan skor 21-17, 16-21, dan 21-15 dalam pertandingan selama 79 menit.
"Kami bersyukur karena hasil ini tidak terduga bagi kami. Kami sangat senang," kata Ricky tentang kemenangannya bersama Angga atas ganda putra Fu Haifeng/Zhang Nan seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Angga/Ricky menyabet gelar juara dalam laga tiga set yang berlangsung selama 55 menit dengan skor 21-15, 11-21, dan 21-14.
Ricky mengaku fokus menjalani pertandingan bersama Angga sejak masuk putaran perempat final, semifinal, hingga final tanpa khawatir hasil yang akan mereka raih.
"Kami belajar dari pengalaman sebelumnya. Pada kejuaraan di Swiss, kami bertemu pasangan Cina lain dan banyak yang kami pelajari dari mereka. Sejak di Malaysia melawan pasangan-pasangan Cina, kami sudah sering unggul tapi justru kedudukan terbalik pada akhir pertandingan. Kami belajar dari pengalaman itu," kata Ricky.
Pasangan muda putra itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu meraih gelar pada turnamen tingkat super series di Singapura setelah dua ganda andalan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada nomor ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada nomor ganda campuran terhenti pada putaran semifinal.
"Pada game pertama kami sempat unggul. Pada game kedua kami lengah dan kalah cepat selain banyak melakukan kesalahan sendiri. Pada game ketiga kami berusaha bangkit lagi untuk bermain lebih sabar dan fokus satu per satu," kata Angga.
Atlet ganda yang mulai berpasangan pada 2014 itu juga sempat mencatat prestasi dengan menempati peringkat kedua pada turnamen Macau Terbuka 2014 dan Thailand International Challange 2015.
"Kami berterima kasih kepada Tuhan, teman, keluarga, pelatih, dan keluarga besar PBSI. Kami berharap dapat terus menjadi juara pada turnamen-turnamen berikutnya," kata Angga.
Wakil-wakil Cina mendominasi gelar juara Singapura Terbuka yaitu pada nomor ganda campuran, ganda putri, dan tunggal putri.
Pada nomor ganda campuran, pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei menjadi juara setelah lawan senegara mereka Lu Kai/Huang Yaqiong mengundurkan diri pada putaran final turnamen berhadiah total 300 ribu dolar AS itu.
Pasangan putri Ou Dongni/Xiaohan Yu meraih gelar juara nomor ganda putri setelah mengalahkan pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 21-17 dan 21-16 dalam pertandingan yang berlangsung 51 menit.
Atlet tunggal putri Sun Yu juga menyabet gelar juara dalam pertandingan putaran final selama 72 menit melawan wakil Taiwan Tai Tzu Ying dengan skor 21-13, 19-21, dan 22-20.
Pada nomor tunggal putra, atlet Jepang Kento Momota menjadi satu-satunya wakil negeri sakura di Singapura yang menjadi juara setelah menaklukkan wakil Hong Kong Hu Yun dengan skor 21-17, 16-21, dan 21-15 dalam pertandingan selama 79 menit.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota