Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriatna (suara.com/Nikolaus Tolen)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengapresiasi usaha pilot F-16 Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono yang berhasil mengendalikan pesawat yang gagal terbang dan terbakar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Dengan demikian tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden tersebut.
"Saya menghargai pilot dengan actionnya yang tidak mengakibatkan korban lain, dia cepat keluar dari pesawat dan sedikit ada terbakar di tangan dan di pundak. Saya lihat ke rumah sakit, alhamdulillah penerbang sehat," kata Agus dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurutnya, Firman adalah salah satu penerbang handal di korps TNI AU. Firman pernah menjadi murid Agus di Yogyakarta dan menjadi nomor dua terbaik di TNI AU.
Karena itu dalam kecelakaan tadi pagi yang diakibatkan sistem pesawat tidak berfungsi, Firman dengan cepat mencari solusi untuk meminimalisir korban.
"Pada saat melaksanakan rolling untuk pit off, penerbang lihat ada sesuatu malfunction, warning light menyala, diikuti indikasi lainnya. Penerbang melihat ada dua indikasi, hidrolik, dan elektrik. Penerbang dengan kecepatan untuk take off, tapi belum lepas landas, kemungkinan hidrolik ada kebocoran, jadi untuk mengerem tidak maksimum," kata Agus.
Pesawat naas yang dibawa Firman merupakan satu dari empat pesawat yang akan take off dari Halim Perdanakusuma untuk latihan pengamanan pertahanan udara terkait dengan KTT Asia Afrika.
"Saya menghargai pilot dengan actionnya yang tidak mengakibatkan korban lain, dia cepat keluar dari pesawat dan sedikit ada terbakar di tangan dan di pundak. Saya lihat ke rumah sakit, alhamdulillah penerbang sehat," kata Agus dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurutnya, Firman adalah salah satu penerbang handal di korps TNI AU. Firman pernah menjadi murid Agus di Yogyakarta dan menjadi nomor dua terbaik di TNI AU.
Karena itu dalam kecelakaan tadi pagi yang diakibatkan sistem pesawat tidak berfungsi, Firman dengan cepat mencari solusi untuk meminimalisir korban.
"Pada saat melaksanakan rolling untuk pit off, penerbang lihat ada sesuatu malfunction, warning light menyala, diikuti indikasi lainnya. Penerbang melihat ada dua indikasi, hidrolik, dan elektrik. Penerbang dengan kecepatan untuk take off, tapi belum lepas landas, kemungkinan hidrolik ada kebocoran, jadi untuk mengerem tidak maksimum," kata Agus.
Pesawat naas yang dibawa Firman merupakan satu dari empat pesawat yang akan take off dari Halim Perdanakusuma untuk latihan pengamanan pertahanan udara terkait dengan KTT Asia Afrika.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG