Suara.com - Konser damai bertajuk Drugs Free Asia Africa di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015), diwarnai aksi rusuh. Sebagian orang memaksa masuk arena dengan cara menginjak mobil dan melompati gerbang.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta Arman menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
"Awalnya itu, di dekat panggung para penonton saling berdesak-desakan kan penuh banget, terus ada yang enggak sengaja jatuh, eh jadi ramai deh. Terus udah dilerai, Slank tadi juga bilang suruh tenang. Soalnya penonton berjubel tadi, makanya pada desak-desakan,"kata Arman kepada suara.com di Pos Pengamanan Monumen Nasional.
Setelah terjadi keributan di sekitar panggung, kata Arman, Polres Jakarta Pusat memerintahkan Satpol PP untuk menutup pintu masuk Monas yang ketika itu di dalam kawasan sudah sesak penonton. Hanya ada satu pintu yang boleh dibuka, yakni di dekat Stasiun Gambir.
Ratusan orang yang tadinya hendak menonton konser pun protes melihat pintu ditutup petugas.
"Eh ternyata pas ditutup, penonton yang masih ada di luar memaksa untuk masuk. Muncul kerusuhan di luar. Kami meminta mereka untuk masuk melalui pintu dekat Stasiun Gambir, mereka gak mau, malah panjat pagar," katanya.
Sebagian orang yang tidak mau bergeser ke pintu dekat Stasiun Gambir mulai memaksa agar pintu di depannya dibuka. Mereka pun naik ke mobil yang terparkir di sana dan melompati pagar. Sebagian kap mobil pun penyok.
"Itu berlangsung sekitar 20 menitan deh. Karena takut membahayakan mereka akhirnya Polres Jakarta Pusat meminta kita untuk membuka pintu kembali. Sekarang sudah aman, mereka gak mau sabar soalnya kita udah suruh turun gak mau. Jadi bikin keributan akhirnya," katanya.
Konser Drugs Free Asia Africa dimeriahi sejumlah grup band dan pemusik Tanah Air, seperti Sandhy Sandoro, Ari Lasso, Endangk Soekamti, Shagy Dog, dan Steven Jam. Grup band utamanya adalah Slank.
Konser yang digagas Kementerian Sosial itu digelar untuk mengajak generasi muda menjauhi narkoba dan sengaja dilaksanakan bertepatan dengan peringatan ke 60 KAA di Jakarta dan Bandung.
Dalam konser tersebut diselipkan video testimoni para mantan pemakai narkoba untuk mengajak pengunjung agar menjauhi obat-obatan terlarang. Konser berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Pengunjung konser kebanyakan merupakan penggemar Slank atau biasa disebut Slankers yang memakai dan membawa atribut Slank. Namun ada juga pengunjung yang ingin menonton dengan membawa keluarganya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan