Suara.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan, sudah saatnya Indonesia mengambil langkah nyata untuk menengahi konflik di Timur Tengah.
"Pemerintah Indonesia harus bisa meyakinkan negara koalisi pimpinan Arab Saudi bahwa serangan ke Yaman hanya memperburuk kondisi dunia Islam yang sedang mengalami konflik di berbagai negara," kata Slamet Effendy Yusuf melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (21/4).
Slamet mengatakan secara subjektif Indonesia memiliki kepentingan dengan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Bila tidak bisa segera ditengahi, maka perang yang diprakarsai Arab Saudi dapat memperluas serta memperumit konflik dan perang di berbagai negara muslim.
Menurut Slamet, kerugian yang dialami umat Islam sangat besar baik secara militer, politik, ekonomi sosial maupun budaya. Indonesia pun mengalami kerugian akibat jatuhnya bom di kedutaan besar di Yaman.
Proses evakuasi warga negara Indonesia di Yaman, khususnya mahasiswa melengkapi kerugian besar Indonesia di tengah kepulangan pelajar dan mahasiswa serta pekerja dari negara-negara konflik seperti Irak, Suriah, dan Libya.
"Indonesia harus memiliki keseriusan untuk menengahi sengketa bersenjata ini," ujarnya.
Slamet mengatakan PBNU akan sangat menghargai bila negara-negara Muslim di Asia Tenggara dapat menyatukan langkah dan mendamaikan pihak-pihak yang terlibat peperangan.
"Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam adalah negara Muslim yang damai yang bisa melakukan sesuatu bagi dunia Islam yang sekarang tercabik-cabik oleh konflik dan peperangan," pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul
-
Gus Fahrur PBNU Buka Suara soal Food Tray MBG Diduga Mengandung Babi
-
Muncul Desakan KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, Begini Reaksi Cak Imin
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar