Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) di Yaman yang terkena bom bukanlah sasaran utama dari serangan yang terjadi pada Senin (20/4/2015) malam tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut dipastikan salah sasaran akibat kurangnya soliditas serangan oleh koalisi Arab Saudi.
"Ternyata itu karena kurang solidnya koalisi Saudi Arabia, sehingga ada peluru yang tidak mengenai sasaran dan mengenai Gedung KBRI, sehingga merusakkan berapa puluh persen dari Gedung KBRI. Kita sudah konfirmasi bahwa bukan KBRI yang menjadi target operasi, karena gedung sekitar itu juga hancur," ungkap politisi PDIP tersebut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/4).
Hasanuddin juga menambahkan bahwa untuk mengamankan warga terutama yang bekerja di KBRI, mereka kini dipindahkan ke wisma kedutaan. Namun, dirinya sendiri berharap apabila masih terus terjadi perang, maka sebaiknya Duta Besar dan warga negara Indonesia (WNI) di Yaman segera menghindar.
"Akan kita pindahkan ke wisma kedutaan. Dan kalau sudah perang, sebaiknya kita menghindar, karena kita tidak bisa mengontrol rudal," tambahnya.
Lebih dari itu, pihaknya menurut Hasanuddin, berencana untuk melakukan komunikasi lagi dengan pihak koalisi Arab Saudi, untuk evaluasi terkait aksi salah sasaran tersebut. Namun hal tersebut menurutnya akan dilakukan setelah situasi membaik, atau ketika perang sudah tidak ada lagi.
"Nanti kita akan komunikasi dengan koalisi Saudi Arabia setelah perang, karena pertempuran itu harus kita hindari dulu. Nanti kita akan evaluasi operasi koalisi tersebut setelah perang," tutupnya.
Seperti diketahui, sebuah serangan bom menghantam gedung KBRI di Sana'a, Yaman, pada Senin pagi waktu Yaman. Sedikitnya tiga orang staf KBRI cedera akibat serangan bom tersebut.
Berita Terkait
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Jika Iran Diserang, Houthi Yaman Bakal Gempur Kapal AS di Laut Merah
-
Pemerintah Evakuasi 10 WNI dari Yaman Kembali ke Tanah Air
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Piala Asia U-17: Jeniusnya Nova Arianto Ambil Keputusan di Babak Kedua Laga Lawan Yaman
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini