Suara.com - Seorang warga Solok Selatan, Sumatera Barat, Daeng Stanzah (31), diduga terlibat organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), karena mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah.
Kapolres Solok Selatan, AKBP Ahmad Basahil, di Padang Aro, Kamis (23/4/2015), mengatakan Daeng memang lahir dan besar di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, tetapi pada 2014 pindah ke Cimahi, Jawa Barat, yang merupakan kampung halaman istrinya.
"Kami sudah melakukan pengecekan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Solok Selatan dan Daeng tidak terdaftar lagi sebagai penduduk setempat karena sebelum Lebaran tahun lalu sudah pindah ke Cimahi," katanya.
Saat di Solok Selatan, Daeng pernah bekerja sebagai petani jagung dan sempat memiliki satu unit mobil, kemudian ia menjual mobilnya seharga Rp220 juta dan setelah uangnya tersisa Rp60 juta ia pergi ke Pulau Jawa untuk mencari usaha lainnya.
Ia mengatakan berkas Daeng sudah diserahkan ke Polda Sumbar dan diteruskan ke Mabes Polri untuk dilakukan pengecekan dan pengawasan.
"Hingga kini, kami belum mengetahui informasi lebih lanjut tentang Daeng ini karena berkasnya sudah di Mabes Polri," katanya.
Ia menyebutkan pihak keluarga Daeng saat melapor ke Mapolres setempat mengaku pasrah dengan ketentuan hukum yang berlaku di Turki.
"Jika memang Daeng terlibat ISIS maka keluarga korban sudah pasrah dengan ketentuan hukum yang diterapkan," katanya.
Ia mengatakan Daeng bersama 16 orang WNI lainnya mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah yang merupakan jalur yang biasa digunakan oleh simpatisan ISIS.
"Pengawasan dan penelusuran Daeng sudah menjadi tanggung jawab Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)," katanya.
Dari 16 orang yang ditangkap pemerintah Turki tersebut 12 di antaranya sudah dipulangkan dan sampai di Indonesia pada Kamis (26/3) tetapi tidak ada nama Daeng di sana.
Berikut identitas WNI yang sudah dipulangkan:.
1. Ririn Andrian Sawir, kelahiran 9 Desember 1977.
2. Qorin Mun Adyatul Haq, kelahiran 20 Januari 2005.
3. Nayla Syahida Achsanul Huda, kelahiran 20 November 2011.
4. Jauzah Firdauzi Nuzula, kelahiran 8 Juni 2009.
5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul, kelahiran 5 Mei 2007.
6. Alya Nur Islami, kelahiran 28 Maret 2002.
7. Agha Rustam Rohmatullah, kelahiran 9 Juli 1998.
8. Abdurahman Umarov Huda, kelahiran 20 November 2014.
9. Tiara Nurmayanti Marlekan, kelahiran 29 Desember 1990.
10. Syifa Hidayat Kalahnikova, kelahiran 29 Agustus 2012.
11. Muhammad Ihsan Rais, kelahiran 1 Januari 2000.
12. Aisyahnaz Yasmin, kelahiran 2 Juli 1989.
Adapun WNI yang masih ditahan di Turki, yakni:.
13. Daeng Stanzah.
14. Ifah Syarifah.
15. Ishaq.
16. Asiyah Mujahidah. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik