Suara.com - DPRD DKI Jakarta dalam penyampaian rekomendasi terhadap LKPj Gubernur DKI tahun 2014 mengungkapkan 10 rekomendasi dan lima penilaian. Salah satu yang disoroti anggota dewan adalah soal meningkatnya angka kemiskinan di DKI.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membenarkan bahwa angka kemiskinan memang meningkat. Namun, meningkatnya itu menurut Ahok salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tidak stabil, termasuk saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK).
"Angka kemiskinan pasti naik. Kenapa? Karena inflasi. Ada kenaikan BBM, karena pakai 2500 kalori," ujar Ahok, usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (23/4/2015).
Walaupun mengakui angka kemiskinan di DKI meningkat, namun suami Veronica Tan itu juga masih tidak terima dengan angkanya.
"Itu pun saya tidak setuju. Itu hanya 450 ribuan. Sekarang angka kemiskinan DKI itu lebih dari 4%. Sebenarnya itu sekitar 17%, karena menggunakan kehidupan hidup cukup Rp2,4 juta (per bulan). Jadi orang yang hidupnya di bawah Rp2,4 juta itu 17% atau (sebanyak) 1,7 juta. Jadi DPRD juga salah bilang naik dikit," papar Ahok.
Sebelumnya, dalam rekomendasi DPRD terkait LKPj Gubernur DKI tahun 2014, disebutkan bahwa ada kenaikan angka kemiskinan dari 371.000 pada tahun 2013 menjadi 412.000 pada tahun 2014. Hal itu yang membuat DPRD menilai Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2014 tidak dapat mensejahterakan warga Jakarta.
"Menunjukkan kegagalan Pemda Jakarta dalam mensejahterakan masyarakat," ungkap anggota DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, Kamis (23/4), ketika membacakan rekomendasi Rapat Paripurna LKPj Gubernur tahun 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?