Suara.com - Swiss adalah negara paling bahagia di dunia, menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2015 yang dirilis Gallup, Kamis (23/4/2015). Empat negara berikutnya adalah Islandia, Denmark, Norwegia dan Kanada. Lima negara ini mengungguli Amerika Serikat yang berada di posisi ke-15, Inggris (21) dan Australia (10).
Dan tidak mengherankan, jika empat dari lima negara paling tidak bahagia di dunia berada di sub-Sahara Afrika, yakni Rwanda, Benin, Burundi dan Togo.
Tiga negara yang kebahagiaannya meningkat pesat pada tahun 2014 adalah Nikaragua, Zimbabwe dan Ekuador. Penurunan terbesar dialami rakyat Yunani, di mana ekonomi telah runtuh.
"Laporan ini memberikan bukti tentang bagaimana untuk mencapai kesejahteraan sosial di mana aspirasi masyarakatnya berkembang. Ini bukan hanya masalah uang, tapi juga oleh keadilan, kejujuran, kepercayaan, dan kesehatan yang baik," ujar Jeffrey Sachs, Direktur Earth Institute, Columbia University.
Peraih Nobel ini mengatakan daftar ini akan berguna untuk semua negara karena mereka mengejar tujuan pembangunan yang berkelanjutan baru.
Studi ini juga menemukan, bahwa dipertahankannya norma-norma sosial lama menjadi faktor penting untuk kebahagiaan nasional. Orang-orang lebih bahagia ketika mereka bisa mengandalkan keluarga, teman-teman dan lembaga-lembaga sosial.
"Sebuah pandangan positif selama tahap awal kehidupan tak hanya sangat diinginkan, tetapi juga meletakkan dasar bagi kebahagiaan yang lebih besar saat dewasa," ujar Profesor Richard Layard, Direktur Kesejahteraan Program di Pusat LSE untuk Kinerja Ekonomi, yang juga menulis laporan ini.
Ia mengingatkan, laporan ini menunjukkan pentingnya warga dunia untuk berinvestasi bagi awal kehidupan anak-anak sehingga mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri, produktif dan bahagia, kontribusi baik secara sosial dan ekonomis.
Profesor John F. Helliwell, dari University of British Columbia dan Kanada Institute for Advanced Research, menambahkan seiiring dengan berkembangnya ilmu kebahagiaan, terungkap faktor utama yang menentukan kualitas hidup warga.
Ia mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menyikapi temuan ini dengan kebijakan yang menempatkan kesejahteraan rakyatnya di prioritas utama.
"Negara-negara dengan modal sosial dan kelembagaan yang kuat terbukti tak hanya mendukung kesejahteraan, tetapi lebih tahan terhadap krisis sosial dan ekonomi," ujarnya. (spring.org.uk)
Berita Terkait
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
Menikah Tak Punya Batas Waktu: Saatnya Berhenti Bertanya Kapan?
-
Bukan Cuma Soal Uang atau Jabatan: Apa Sih Sebenarnya Bahagia Itu?
-
Marshanda: Kalau Aku Mati Malam Ini...
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah